Suasana (Pasifik)

Pohon mangga telah berbunga di halaman di lereng bukit

di lantai tanah bunga kemboja jatuh bertaburan
pelabuhan telah kosong kapal telah berangkat
hujan gerimis dibawa angin jauh ke hujung desa.

Bingkisanmu malam itu melenggang waktu yang gundah
kamar telah kosong teman telah berpindah, selamat tinggal
ayam betina masih duduk memeram dekat pohon betik
sekalipun kokok ayam jantan telah lama tiada.

Tabir siang tersingkap musafir membolak-balik langkahnya
doa menari pada hujung lidah patah kata merangkum dunia
buka pintu ampangan, alirkanlah air ke relung tanah yang kering
sebentar nanti aku akan mengunci kamar mengenakan kasut masuk ke dalam siang.

Ya Rabbi, aku tak akan pernah merasa malu datang berulang kali pada-Mu
mengetuk pintu siang malam kerana jauh di dasar gurun
aku tak akan merelakan pundi-pundi ini kosong dan kematian angin
aku pun tak pernah takut pada gelombang, tofan dan tipu-muslihat
kerana dalam diriku ada diriMu waktu terbentur atau gemilang Engkau di sisiku
aduhai, kalau saja kita diajarkan berkata-terus terang seperti siang benderang.

Honiara
15 Ogos 2010