Kau, Sebutir Bintang
Kita selalu berkata, baru semalam kami bertemu
tadinya dia tamu di sini,
wajahmu bagai malam bintang bertebaran
domba korban ini telah pergi dengan kasih
pulau yang dulu jauh dan terasing kini
telah bergerak dan mendekat ke jantung bumi
ribuan siangnya penuh catatan dan airmata
dulu, kita sebenarnya anak kecil di pojokan
tangan kasih itu utusan yang menarik tanganmu
kau tumbuh menjadi pohon rendang berbuah manis
Junjunganmu, mengajarmu kata-kata
jadi doa-doa bercanda di malam-malam tahajjud
kini kau sebutir bintang
di sini kamu bermukim
di sinilah kamu bermukim
kerana cahayanya tak pernah redup dan mati
Kehilanganmu, duka yang berpauh
di bahtera ini kita bersama belayar
katamu, pamit dulu, itu pelabuhan damai
tangan yang menjabatmu kau lepaskan dengan senyum
kini, kau menjadi sebutir bintang.
Sabahuddin Senin
Kota Marudu,
6 September 2021