Tuesday 15 March 2011

Syuhada (Pasifik)

Kulepaskan dingin fajar
terasa melurut dari jejari
telah kuceritakan kepadamu
keberanian para syuhada
itu salat fajar terakhir ia
bersamamu.

Dari kemiskinan menggelap
di situ, menjadi sarang pengganas
mereka menjinaki rumpun api.

Mereka mereka-reka satu keyakinan
membidik maut ke syurga khayalan.

Ketika terkepung dan terhujat maut
para jemaah tenang mengikut perintah
ia meluruh ke depan
menerkam dan bergelut.

Yang lain menerpa
berebut dan merampas grenade
dari pengganas lalu
sekuat tenaga melemparnya
dari mesjid ke lapangan
tapi sebelum sempat bom meletup.

Pengganas mengepung
siap menekan butang bom pada jaket
seorang pemuda lampai bingkas
tangan satu di leher pengganas.

Seorang tua 
berlari sepantas angin menjadi tembuk
tapi ia tewas peluru merobek tubuhnya.

Seorang pemuda terbaring luka
tetap tak bergerak, mulutnya berdoa
pertolongan didambakan
turun terlambat.

Datang seperti wabak maut
merampok kedamaian
darah para syuhada tersembur
di dinding-dinding mesjid!

Honiara
13 Jun 2010

No comments:

Post a Comment