Tuesday 15 March 2011

Catatan kaki (Pasifik)

Menunggu katamu
cahaya yang mengendap dari daun pintu
kekadang dalam tidur terkejut
meraba waktu yang terlucut
kerana biasa
tak ada yang mengetuk pintu
dan sang tamu
yang ditunggu belum datang
kita pun menjadi santai.

Senja di dalam kamar
matanya terpacak pada
botol air dan minyak kini memisah
perigi moyang yang mengering
pagi itu berair dan halaman sunyi
menjadi ramai dan bercanda.

Pada dinding ada catatan
ingatan yang tertimbus dan bersembunyi
kau memang bertekad dan tak
akan membiarkan kota purba itu
runtuh menjadi pasir dan rata menjadi tanah.

Siang di pejabat pos
ia serah kad merah berdaftar
sebuah bungkusan berdebu
stem dari jauh
ternyata sebuah kalender tiga tahun lewat.

Sejak itu ia pun diam.

Honiara
17 Julai 2010

No comments:

Post a Comment