Tuesday 22 June 2021

Istighafar

 Aku katakan langit junjungan itu tak pernah

menjadi hamparan bumi yang berdebu dan bau belerang

dan tak perlu engkau memasang ranjau 

gelombang nafasmu dari kerongkongan

ingin meniup cahaya yang turun dari menara Masihi.


Aku tak pernah menutup jalan ke lembah 

tiada kekuasaan dan apimu kehilangan kuasa

jangkaunya kendur dan kembali membakarmu 

kepul-kepul udara menghindar pergi.

"Kelihatannya seperti ada kabus menutupi sukmamu. Aku merayau dengan kepak kurnia. Angin diam. Di dahan tinggi aku bertengger, apa yang telah berlaku selama ini? Berbual pada telinga yang tuli. Matanya serakah. Jiwa yang separuh matang. Biarkan mereka pesta dan memuji-muji satu sama lain. Aku pasrah kepada-Mu." 

Kota Marudu, Sabah 

23 Jun 2021




Saturday 19 June 2021

Hadir-Mu

 Dapatkah kutuliskan sebuah nazam

dan terhimpun dalam wilayah kata dan kalimat

menjadi baris-baris cinta yang bersayap

terbang dalam kurnia-Mu.


Dapatkah kuucapkan sedangkah segala ekspresi 

dan segala tindakan hanya untuk memenangi kasih-Mu

malam turun dan siang yang berkelana

di senja pulang menemukan oasis 

singgah bermalam.


Kota Marudu

20 Jun 2021


Friday 18 June 2021

Tali-Mu

 Angin telah bertiup kencang

gunungmu bertahan

gelombang menghanyutmu 

ke laut luas

pulau-pulau bertebaran 

tangan yang bergayut

harapan  bergelut 

kurnia adalah genggaman 

kembali berpaut pada tali-Mu.


Kota Marudu

19 Jun 2021