Tik tak tik tak tik tak...suara azan mubayyin asal Pulau Solomon
matanya lemah berbinar bibir mengubit senyum
sehari ia bertungkus-lumus mematahkan hawa nafsu
kepalanya kabut dadanya sebak langit berputar ia tetap melangkah.
Seharian matanya lekat pada dinding entah berapa kali ia menatap
jam dinding terasa bergerak lambat mau rasanya dicepatkan saja
jarak langit pada bumi mau ia dekatkan supaya ruang menyatu
ia berseloroh pada hati kecilnya, ini kali pertama ia mendaki.
Katanya, ia hanya seekor arnab hitam baru mulai melangkah
mulutnya masam bau nafasnya mengusik lawan bicara
'Ya Rabbi, aku berbuka puasa semata-mata kerana Engkau.'
Ia meneguk air dingin rasa bersyukur nikmat Allah saat-saat iftari.
Honiara
12 Ogos 2010
*Antologi RM & SS
matanya lemah berbinar bibir mengubit senyum
sehari ia bertungkus-lumus mematahkan hawa nafsu
kepalanya kabut dadanya sebak langit berputar ia tetap melangkah.
Seharian matanya lekat pada dinding entah berapa kali ia menatap
jam dinding terasa bergerak lambat mau rasanya dicepatkan saja
jarak langit pada bumi mau ia dekatkan supaya ruang menyatu
ia berseloroh pada hati kecilnya, ini kali pertama ia mendaki.
Katanya, ia hanya seekor arnab hitam baru mulai melangkah
mulutnya masam bau nafasnya mengusik lawan bicara
'Ya Rabbi, aku berbuka puasa semata-mata kerana Engkau.'
Ia meneguk air dingin rasa bersyukur nikmat Allah saat-saat iftari.
Honiara
12 Ogos 2010
*Antologi RM & SS
No comments:
Post a Comment