Tuesday 15 March 2011

Bual (Pasiifk)

Kau sering bertanya
di mana kunci hatimu tersimpan?

Mengapa kau tak rindu pada bunga kapayas,
peria, patola, lada, ikan kering, sup kaki kerbau,
lemak daging di daun simpul, nasi goreng, tauhu,
tampe, udang kering, kuih lenggang, seri muka,
pulut panggang, goreng pisang, bubur kacang, sayur rebus,
gado-gado, mee goreng, satay, main gasing,
main guli, main layang-layang, mencari buah,
berenang, memancing ikan, duduk bercanda,
tahajud hujung minggu, ceramah, diurut,
shalat, baca al Qur'an, jadi makmum
memberi nasihat dan dinasihati,
masuk hutan, goreng cempedak,
tawar-menawar, dimarah ibu...

kau masih betah mengingatkan
pun aku masih pendengar yang baik.

Pekan bernafas kota
rumahmu masih di kaki bukit
pohon bambu, pohon cempedak,
pohon terap, pohon getah, pakis, lembiding.
dari dulu dermawan sabar
pemberi yang tak pernah meminta
tanah ini adalah nadi hidup.
mereka pun masih menoreh
kekadang hanya mata pisaunya
lari dan tak selincah.
aduhai, cinta yang diikat dari urat-urat
dan jantung ibu menjadi rinduan.

Di pulau ini
aku pun mulai merasa
dan mencium bau tanah
berbaur menjadi
darah dan jantung
yang berdenyut.
Tapi bagaimana mungkin
aku melupakanmu
kerana kau hanya satu.

Honiara
25 Julai 2010
*ITBM

No comments:

Post a Comment