Tuesday 31 December 2013

Melangkah ke Tahun 2014

Bintang-bintang seakan bersembunyi
di batu-batu karang cakerawala untuk malam ini
langit berdentum menendang ke gegendang telinga
mereka menggerak-gerakkan tangan ke atas kepala
ambang 2013 akan ditutup.

Kau menyanyi dan menari
malam ini kita melihat bagaimana
dirimu merayakan datangnya tahun baru, 2014.

Kau, bagaikan naga di angkasa
dari mulutmu kembang api mewarnakan
langit malam. Kota-kota tidak tidur
sampai ke pagi.

Mari sejenak kita melepaskan burung merpati
ke langit samawi
Mubarak, kita menabur harapan
dan keselamatan manusia sejagat.

Kota Kinabalu
1 Januari 2014




Sejam terakhir 2013

Sekalipun kau ingin pulang dan balik
tak akan terjadi arus waktu menolakmu
lagi dicuba semakin kuat kudamu meluruh
ke depan. Berkali-kali kau ingin melepaskan
das tembakan ke dinding kenangan tapi tetap
sebuah dinding berdiri  kukuh dalam sukmamu.

Kuda semberanimu telah melangkah perlahan
mendekati kolam air. Sempadan tahun 2013
akan kau langkahi. Sebentar lagi mereka
akan menembak-nembak langit, kembang
bunga api, dalam diam kau menitip doa
langit bagai air yang tenang bergenang,
Kau terus berjanji mata panahmu akan mengena
sasaran.

Lagu yang pernah membuaimu, kini kau telah
menghafalnya, Tuk-tuk ugai, ugai si duyung-duyung
bagai Zikir Cenderawasih, yang menyejukkan
lahar gunung.

Di lembah pengorbanan menuntut ketulusan
dan kasih-sayang  tapi di tanah dendam kesumat
dalam jerebu perang kembang Kenanga dan Melati
masih mengindahkan malam impian dan akhirnya
akan memberi ruang melucutkan belenggu sengketa.

Kota Kinabalu
31 Disember 2013








Sunday 29 December 2013

Puteri Siti Payung*(Mama)

Ketika sungai beralih
lahir sebuah danau
dan pulau daratan
di tepi desa.

Kalau dulu
ia tebing yang kuat dan bertahan
sepak terjang banjir melimpah
ia tetap mencengkam bumi.
tanpa mengaku kalah.

Malam terakhir ini, sukmanya
bagaikan sungai yang terputus
terbagi dua
impiannya tenggelam
terbawa arus jauh ke laut.
Penghuni hutan diam
tak berani berkata-kata.

Musim cepat berubah
Puteri Siti Payung duduk
di atas tangga memandang
gerimis turun
menunggu kepulanganmu.

Kota Kinabalu
31 Disember 2013
*Menurut Tradisi kedayan/Brunei, Siti Payung itu, panggilan kepada tikus.






Saturday 28 December 2013

Penyair Memanggilmu* (Puisi)(Metamorposis)


Kalau aku melihat
dalam bola matamu
di dalam tersimpan
kaih-sayang
keberanianmu.

Aku membacamu
kemanusiaan
bagai matari bersinar
darah menitis dari
serambi darah
dari ketulusan
jiwa-ragamu
kerana fitratmu
memang indah.

Kau bagai kekasih
bertekad jalan ke samawi
kemenangan ini
kau capai
setelah jalan kebaikan
kau tempuh
seperti lebah dan
menitis madu
pada tiap lidah
yang mendambakan.

Kota Kinabalu
29 Disember 2014

Derma Darah*(Suasana)

Kelihatannya
dalam diam ia bekerja
bergerak
di tanah peribumi.

Ia melihat
teman-teman
telah siap
hari ditunggu
berdenyut cepat.

Temannya telah datang
tak berkata apa-apa
menghulurkan tangan.

Ia berdiri
sukmanya nekad
di tanah kebaikan.

Kota Kinabalu
29 Disember 2014




Friday 27 December 2013

Dalam Cahaya* (Ketuhanan)

Malam itu kau pergi mencari
di sepanjang jalan
berlabuh di sebuah pulau jauh
rembulan penuh memisahkan
yang terselindung dan terdedah
dalam cahaya murni.

Kau melangkah dan melihat
seperti mencari suatu yang hilang
Sukmamu bagaikan radar
lalu ada seseorang
bertanyakan .
Mengapa mencari di sini
tidak di tempat lain?

Kau tak mencari
yang hilang kerana
dalam kegelapan pekat
kehadiran cahaya
purnama penuh adalah
kebenaran.

Kota Kinabalu
28 Disember 2013



Wednesday 25 December 2013

Air Limau* (Suasana)

Minumlah air buah ini
manis dari pohon terbaik
benih terpilih bercambah
dari tanah peribumi
menghilangkan dahaga musafir.

Malam itu sahabatku bercerita

Seorang raja ke luar kota
singgah di perkebunan kecil
dan pekebun yang beradat
memerah limau manis
dibuat minuman
lalu raja pun minum
manis air buah
mengundang raja minum lagi.

Ketika raja habis minum

Alangkah baiknya jika
kebun limau ini kepunyaan beta.

Lalu meneguk air limau
terasa terlampau masam.'

Mengapa air limau ini
tidak sebagus pertama,
manis dan segar.

Ketika Tuanku minum baru pertama
tak ada fikiran Tuanku selain
niat minum.

Tapi, Tuanku telah
berangan-berangan tak baik
ketika minum kali kedua.

Setelah itu
sahabat mendakapku
membisikkan
Mubarak, Selamat.
melangkah pergi sebagai musafir.

Kota Kinabalu
26 Disember 2014

*limau> buah Jeruk di Indonesia.


Tuesday 24 December 2013

Gema Suaramu*(ITBM)

Hujan telah turun
kelihatan tak akan redah
mengalir terus ke dalam
sukma dan mencipta
air terjun dan pelangi.

Dari kamar
gema suaramu
zikir illahi
bergaul dengan
irama hujan
dingin bersayap
datang sebagai pelega.

Kota Kinabalu
25 Disember 2014


*ITBM Jun 2015


Monday 23 December 2013

Terus-Terang* (Puisi)(Metamorposis)

Kau berani meluncurkan kata-katamu
lidahmu mengucapkan tak beralas
berterus-terang itu adalah keberanian
ketika melafazkan anak-anak kata dalam satu
perbarisan berkawat tampak sopan dan teratur
melambatkan harapan menimbulkan curiga
kau memberi isyarat pada malam kelam
tapi, mata masih tertipu disebalik langit
ada bintik hitam sedang terkumpul mengakhiri
musim kemarau panjang kering dan kontang
kau telah diingatkan tentang gerhana itu
ketika malam kelam dalam sukmamu
kesabaran dan ketenangan lautan teruji.

Kota Kinabalu
24 Disember 2013

Foto Sebuah Fikiran* (Kata)(Metamorposis)

Seperti gunung
memanggilmu
tanpa suara
ia tetap melambaikan
tangannya
terasa kau terangkat
seperti debu
terlambung ke atas
berputar-putar
terlepas dari graviti.

Menghadap ke laut
melihat arus deras
seperti meregut
sukma dan menarikku
ke dalam laut
tanpa perlawanan.
dibawa hanyut
dan terdampar
di pulau pasir
tengah lautan.

Kota Kinabalu
23 Disember 2013


Sunday 22 December 2013

Tulis, Tulis, Tulis*(Kata)(Metamorposis)

Tulis, tulis, tulis
walaupun hanya sepatah kata

Ketika kata-kata kehilangan
martabat diri lalu seperti
ubat bedil terbakar hanggus

Coretkan pada dinding itu
sekalipun grafiti atau artifak
selagi kata masih bernafas
kau dapat menafsirkan
bunyi huruf hidup dan mati

Kota Kinabalu
23 Disember 2014




Memburu Mimpi*(Suasana)

Di pinggir malam
kau mengintip kalau isyarat
malam ini akan turun mimpi
kau tak pernah mengira
berapa lama kau tak pernah
dihinggap mimpi walaupun
hanya sekilas.

Mimpi-mimpi telah terbang
berkepak ke cakerawala
lihatlah pada langit malam
kau gundah dan menunggu.

Ketika siang kau bangkit
duduk menyemak dirimu
memandang sarang lebah
yang ditinggal di pojok
Kipas tua itu masih
mengiyang-ngiyang
sendiri.

Kota Kinabalu
21 Disember 2013






Musim Buah Datang Lagi, Mesapol (Mama)

Musim buah datang lagi
adakalanya aku ingin meremas
tanahmu dan bergolek-golek
seperti kucing di atas debu.

Aku telah jauh ke depan
sekalipun langkah ini berat
memandangmu aku harus
menoleh ke belakang arah
selatan.

Kuselak daun pisang dan
mencium bau kenangan
hujan tropik turun bersama
angin petang bagai aku terhukum

Aku telah menebus janji
di ranjang malam igaumu
seperti mengheret mimpi
ke dalam api belerang.

Kota Kinabalu
23 Disember 2013

Monday 16 December 2013

Pelayaran Kata* (Kata)(Metamorposis)

Kau berdiri di pelabuhan
sambil melirik ke samawi
siang telah hanyut
ke riba malam.
Pelayaran kata telah
mengembangkan
layar waktu
terbang di udara
menjadi burung.

Kota Kinabalu
17 Disember 2013

Saturday 14 December 2013

Kata Dan Lakaran*(ITBM)

Kau melakarkan warna
di kanvas sukmamu
selendangmu menutup langit
lembah Kundasang tersentuh gerimis
bagai gadis mengintip di belakang tabir
ketika Nabalu hadir kau tak ingin lepaskan.

Kata-kata melunsur dari sukma
lalu menjadi gelombang
memulas di laut siangmu.
nafasmu bagai tanah bergerak,
Bahasamu adalah anugerah langit
tak akan sirna dalam geseran waktu.

Kota Kinabalu
30 November 2013

*ITBM Jun 2015
*Puisi ini dikirimkan untuk antologi  pertama Kosas yang dikumpulkan oleh Shirley, Disember 2013

Friday 13 December 2013

Setitik Pulau Sepi* (Puisi)(Metamorposis)

Kau tak akan terangkat membawa
masa silam ke dalam mimpimu
bagai gunung kukuh dan bertahan
rahsia-rahsiamu larut menjadi tanah.

Ketika langit bertukar musim
kau mencari pulau bersembunyi
di tengah laut samudera dan ribut badai.

Tiap kekasih punya pulau sepi
tak kira pulau itu setitik noktah
terlalu kecil di tengah lautan atau
bersendiri pada gunung kukuh dan bertahan.

Kota Kinabalu
14 Disember 2013

**Puisi ini dikirimkan untuk antologi  pertama Kosas yang dikumpulkan oleh Shirley, Disember 2013