Tuesday 15 March 2011

Jandamarra (OZ)


I

Pemberontakan menjadi sirkah di langit Bunuba
Richardson teman Jandabarra tewas di Lillimilura
Aku, Jandamarra, kaum Bunuba,
panggillah aku merpati, tangkas dan pantas
di tanah leluhur ini,
kami berburu mencercah ke nadi matahari
kami pagari Kimberley dengan bintang-bintang malam.

Oh, wanita Bunuba,
pada dadamu hutan-hutan tumbuh
pada sungai-sungai yang
mengalir adalah nafasmu
langitmu itu bumbung cerita ribuan tahun
pada dinding gua bekas jejari leluhur menampal
Bunuba bukan kaum yang biadap atau ganas.

Malam itu tidur Banuba terganggu
kau datang merebut impian itu
sejak itu malam merudung
maut mencengkek anak-anak Banuba
rantai besi yang melilit pada leher
menyeretnya pada perjalanan panjang
berdebu ke penjara sampai jauh di pulau sepi.

Bunuba meratap dan bergelut dengan maut
perpisahan yang pahit luka sekurun
ibu-ibu dan gadis Bunuba,
kau menjadi hakisan tanah runtuh
sedang kami terpulas
dalam kamar penjara tanpa jendela.

Kau datang bukan bertamu
tapi membuat penempatan di langit bumi Bunuba
kau datang bukan bertamu
tapi dengan kambing dan undang-undangmu
oh Bunuba, oh Bunuba
di tanah Bunuba kau mulai membuat pagar.

II

Aku, Richardson, Polis Penguasa
penegak hukum dan menurut perintah
kautanya aku dalam bahasa rasmi
aku tak punya pendapat
tapi aku punya rasa dan harapan.

Udara tipis malam yang tersendat
mereka bilang bangsa ini biadap
kotor dan telanjang
mereka anjing berkeliaran
gagak yang merepek
hanya ada satu
dari tanah gurun yang tak berharga
dari kulit arang yang dihinggap debu
menjadi pasir putih laut biru.

Anak-anak aborigen bersenandung
ibu-ibu menghimpun lara di gurun tanah merah
di gereja, paderi dan biarawati sibuk
mengajar mereka mencium salib
dan berdoa pada Kristus.
kini anak-anak aborigen
ketika makan pakai garpu dan sudu
bergaun panjang dan bertopi lebar.

Di bawah langit yang akur
buatlah barisan dan pakai seragam
sejak itu anak-anak aborigen ini menjadi
jenerasi yang tertimbus.

Ketika kukenal Jandabarra
dia cepat menjadi teman
tiada curiga atau prasangka
sekalipun dia berkulit hitam berkilat
sekalipun dia bekas banduan.

Jandabarra pemburu upahan terbaik
Jandabarra bisa mengikut jejak
pencuri kambing atau penjahat
ketika merugikan penempatan
akan ditangkap dan lehernya dibelenggu.

Di hutan Napier Kimberley barat,
hari itu Bunuba resah dan
melihat anak-anak Bunuba ditangkap,
Jandabarra gelisah
malam itu Jandabarra memilih
nekad itaat pada Bunuba.

Di Lillimulura, penempatan Polis
kulihat Jandabarra datang
tapi datangnya bukan seperti malam yang lain
aku berkata, 'Jandabarra, temanku, ada apa?'

dorrrrrr....

III

Aku, Micki, bukan dari kaum Bunuba,
aku tak gentar dan tak kucut pada Jandabarra
aku perkasa dan sihirku akan memulas lehernya
aku bisa menitih batu-batu tajam berlari sepantas kilat
aku bisa menyelusur hutan, sungai dan danau sepintas
seperti ular di telapak tanah, seperti buaya di pusar air
seperti burung siap menerkam bumi
berikan aku kepercayaan, Jandabarra tanah liat yang lecak
berikan aku kepercayaan, Jandabarra daun kering yang terbakar hangus.

malam itu aku menjadi batu, pohon, air, langit,
kutempel mataku pada gua, pada tanah, sungai dan udara
kupasang telingaku seperti burung hantu, mataku seperti helang
kutunggu Jandamarra.

Malam ini tiada dendam padamu Bunuba
pada Kimberley dan Tunnel Creek menjadi saksi
saat itu semankin dekat
akulah Micki, sihirku merantai leher dan jantungmu,
maut melayang-layang menunggu Jandabarra
sesosok bayang-bayang mendekat antara pepohonan
akupun siap...

dorrrrr....

Canberra
19 Mei 2010

*Pemberontakan yang pertama oleh pribumi Aborigine, Jandabarrra untuk kaumnya Bunuba
ditumpaskan setelah tiga tahun. Dia ditembak mati oleh Micki di Tunnel Creek pada tahun 1897. Kepala Jandabarra dikiirmkan ke England sebagai Piala. Kaum Bunuba tinggal di selatan Kimberley, kawasan utara, Australia Barat.

No comments:

Post a Comment