Malam turun bagai mendodoi anak di pangkuan
kasihmu menjadi burung-burung mimpi yang berkelana
diammu, ketika tenang lautan kalbumu damai
pelayaran ini tak bersempadan dan tiap perhentian
kau sampaikan berita suka tentang kemerdekaan
kekerasan hanya senjata silam yang masih memburu
tiap penjuru kalbumu, tiap kesempatan ia ingin menaklukimu
kelembutan itu tak akan pernah menjadi petualang
derhaka itu adalah letup-letup bunga api di musim kering
tapi masih ada mencari kekuatan pada unggun api
dalam kegelapan kilas cahaya itu sudah cukup
dan kau tak pernah tinggal sendiri
kerana samawi hidup dalam mimpi dan cintamu
Selagi ada kekuatan dan nafas hayat berdenyut
gema suaramu dan panggilan itu akan dijawab
tiap huruf menjadi kata dan himpunan doa.
Kota Marudu
25 March 2019
