Sunday 17 April 2016

Melangkahi Sempadan* (ISIS)

Kedamaian akan bertukar menjadi laut yang bergelora
darimu tak ada cerita-cerita yang menenangkan kalbu
beritamu tiada lain kematian, penculikan dan tebusan
lalu melangkahi sempadan huru-hara di kepulauan.


Keganasanmu makin meluas kau seret ke dalam gelap
dan mulai memital benang kusut tak nampak hujung
kau masih berangan yang tak mungkin menjadi nyata
tapi kau ingin menawan gelombang bertiup ke arahmu.

Nusantara dan laut pesisir tak akan bersekutu dengan
eksterimis dan kekerasan dan golongan militansi 
sempadannya akan terus dilindungi dengan semangat 
bangsa dan tiap serangan kodokmu akan ditangkis.

Tuntutanmu Nusantara pintu masuk segala kejahatan
anasir-anasir  ribut padang pasir tak akan memberi
kekuatan dan dorong padamu kerana ideologi dan
fahaman keliru dan hanya membawa angin kekalahan.

Saturday 16 April 2016

Kembali Kepada Tuhan Rahman* (ISIS)

Ketika kamu memilih jalan bertentangan
kamu tak akan sampai pada matlamat perjuanganmu
kekeliruan perjuangan kamu memilih jalan pintas
merampok dan minta wang tebusan atas nama kekerasan.

Pilihan hidupmu sangat mengecewa berpergian
di perairan dan laut damai kau lanun di langit siang
merayau pulau-pulau lalu mengganggu pedagangan
membuat huru-hara dan kejahatan melampau batas.

Dulu engkau wira-wira yang terkenal dengan keberanian
penjajah-penjajah bangsa pulang dengan tangan hampa
kapal-kapal sepanyol  dan Amerika pergi tak kembali
sekarang kau memilih menjadi lanun di kaki kaki lima.

Kau mengaku ummah Muhammad perlakuaanmu jauh
dari kedamaian dan kebaikan di muka bumi ini
makin hari kau makin buas dan ganas dan kejam
kembalilah kepada Tuhan Rahman yang mendengarkan mu.

Friday 15 April 2016

Jangan Tergoda* (ISIS)

Pastikan kau jangan tergoda melihat dengan matanya
berfikir dengan kepalanya dan menggodamu terus
datang dalam tidur dan menggangu mimpi malammu
ketika siang ia mengintipmu di lubang-lubang kecil.

Seperti ia tak ingin melepaskan kau pergi sendiri
tapi ia bukan teman yang baik kerana dalam dirinya
ada agenda ingin menguasaimu ketika kau terlena
diam-diam ia menyerap ke dalam serambi darahmu.

Ia tak akan berhenti sekalipun kau telah berulangkali
mengusirnya di depan pintu atau di halaman rumahmu
atau ia berdiri di tengah jalanmu cuba menghentimu
kalau tidak ia tinggal di mata telingamu mencari peluang.

Asalnya kejahatan tetap kejahatan, durjana dan derhaka
gema suara melangkau tujuh petala bumi dan langit angkasa
tapi tiap kali ia ingin membuat onar dan keributan ia
berhadapan dengan pencinta kedamaian di sepanjang jalan.

Thursday 14 April 2016

Nusantara Bebaskan Dari Jerebu Teror* (ISIS)

Kita melindungi Nusantara ini dari gelombang kekerasan
doa-doa kita mengalir mohon langit mengabulkannya
cukup, cukup pembunuhan silam usah sampai hari ini.
pertembungan dua kuasa kegelapan dan kedamaian.

Orang-orang tak berdosa dan rakyat kecil dizalimi
di siang hari lalu diposkan gambar-gambar ngeri itu
pada internate dunia ditakuti dengan tindakan biadab
kota-kota dan massa diteror dengan bom bunuh diri.

Teror, teror, pergi kau selamanya kami tak ingin kau kembali
biarkan bumi kami bebas dari kekacauan dan pengkhianatan
Nusantara, bangkit dari tidurmu dan usah biarkan mereka
bersayap dan bertelur di pantai dan pulau-pulaumu.

Kita akan melindungi Nusantara dari jerebu teror dan militansi
persaudaraan sejagat dan kebersamaan kita hadapi golongan ini
usah kau mundur dan takut pada percakapan mengarut dan
siasah jahat yang bergerak di permukaan atau di bawah  tanah.

Panggilan Derhaka* (ISIS)

Mengapa memilih kekerasan kalau kau tau
ia membawa kebinasaan dan kehancuran
kekeliruan dan kemunafikan menurunkan
kegelapan panjang dan kebohongan bertindih.

Inti perjuangan itu, kedamaian yang membawamu
kepada ketenteraman jiwa  dan meraih kemenangan
kekosongan rohani dan jiwamu melemparmu ke-
lembah kemarau akhirnya kau hanya debu.

Di sini ada nur yang berlimpah-ruah mengajakmu
kembali pada jalan lurus dan menjauhi kegelapan
dan kau telah meninggalkan amarah bergerak ke-
jiwa yang tenteram kerana di situ keselamatan.

Negara bangsa tak perlu anak-anaknya tenggelam
dibawa  gelombang miltansi, teror dan kekerasan
tapi memilih kebaikan melangkah dengan tawakal
kau tak akan dikelabui oleh panggilan derhaka.

Wednesday 13 April 2016

Musnah Sendiri *(ISIS)

Aku akan selalu mengingatkan tentang ribut taufan
gempa bumi yang datang ketika orang sedang tidur
memandang langit menurunkan isyarat dengan gerhana
pada bulan dan matahari silih berganti terjadi.

Dari malam percambahan itu bumi dan langit telah
memberikan restu kedamaian dua lautan bersatu
doa-doa yang dilafazkan dengan tawajuh dan terus
tanah kering semalam menjadi lembut dan subur.

Pertembungan suara telah memanggilmu pada
kedamaian dan cinta kasih berlingkar dalam kalbumu
tapi yang memanggilmu pada kegelapan dan kekerasan
menantimu di muka pintu supaya kau merubah jati diri.

Dua kekuatan dan kekuasaan terus berusaha menolak
satu sama lain mengharapkan ia menguasai yang lain
apapun cara yang dipilih pada garis keras dan teror
kau akan kecundang dan musnah sendiri di depan mata.



Air Hujan* (ISIS)

Keganasan dan kekejaman tak  mengira hutan jati
atau sahara panas masih ada golongan mengerat
rembulan sampai terbelah dua dalam imaginasi
dan memuntahkan cairan belerang membara.

Engkau melontar maut sesuka hati tapi sebenarnya
adalah tubuhmu menjadi sasaaran ribuan panah
semuanya ingin menembus jantungmu sekali
tali busur dilepaskan dalam satu tarikan nafas.

Kalau kedatangannya dengan menombak maut
perlakukan ia sebagai golongan derhaka pada
agama yang mengajar kedamaian dan kasih sayang
sifatnya selalu seperti air dingin memadamkan api.

Bangsa yang hidup langitnya penuh kasih sayang
menjauhkan derhaka, kekerasan, teror dan maut
Ya Rabbi, sekali api mereka menyalakan Engkau
menurunkan air hujan yang dingin dari pergunungan.

Tuesday 12 April 2016

Khayalan Dan Mimpi* (ISIS)

Kau berdiri beriya-iya seperti kau pembela Islam
tapi sebenarnya dalam dirimu kau telah menghina
dirimu sendiri dan seteru yang seiring denganmu
Islam tetap hidup dan dipelihara tangan samawi.

Di alaf 21 ini kau masih bertemu dengan manusia
yang tak menghormati di mana bumi dipijak di situ
langit dijunjung, tiada seorang pun berhak dan berkata
kerana tindakan dan fikiran kita tak sama kau bunuh.

Kepada bangsaku, jangan sekali kau terpedaya
dengan pengucapan dan propaganda mengarut itu
Ajaran Islam mengajarmu kasih pada manusia sejagat
dan sujud menghadap Tuhan Yang Maha Esa.

Khayalan dan mimpi yang ia bicarakan itu tak ada
tunjangan pada realiti kehidupan ini dan ideologinya
keganasan, militansi dan teror dan pembunuhan massa
siapa yang mahu bergabung dengan orang-orang gila ini.

Kegilaan Ini* (ISIS)

Kau tak ada hak menconteng langit biru dan
lalu mencat hitam dengan warna pilihanmu
dan berkata siapa yang berkata langit biru
kau akan memotong kepala orang itu.

Kemudian menyatakan kepada alam maya
bulan kamu terlalu cantik harus dijatuhkan
hukuman supaya cahayamu digelapkan
kerana kau anggap bukan jenayah, membunuh.

Keberanian itu menjadi panggilan olok-olok
ketika dijerit oleh satu orang, menghukum orang lain
sama seperti orang gila yang patut dilokap
ucapan dan tindakan membunuh bukan orang beradab.

Kegilaan ini tidak patut diambil remeh-temeh
kerana di dalam dirinya tak ada ruh hidup
atau ada rasa penghormatan kepada hidup berbudaya.

Monday 11 April 2016

Budaya Derhaka* (ISIS)

Walaupun manis kata bicaranya
datangnya dari sumber hitam
menconteng langit biru mencipta
kegelapan di sepanjang perjalanan.

Dalam kalbu telah menyerap dendam
dan derhaka berbaur melihat segalanya
tak berwarna hanya hitam dan putih
tindakan dan pergerakanmu dapat dibaca.

Tak ada berita yang kau dengar tentang
kasih sayang dan persaudaraan manusia sejagat
yang ada pembunuhan massa dengan sadis
dan paparan ideologi yang sempit dan miskin.

Kau tak akan terjerat dengan fitnah-fitnah
atau melangkah kaki ke dalam jaringannya
kekerasan tak akan membawa kedamaian
budaya derhaka hanya membakar dirinya.


Lihat Sendiri Matahari Ciptaan* (ISIS)

Tak kau lihat sendiri matahari ciptaan itu
tak dapat bertahan lama membakar dirinya sendiri
meletus di cakerawala lalu menjadi abu bertebaran
tak menampal pada sejarah hanya catatan hitam.

Kekerasan adalah bahan api yang kuasanya
akan padam sendiri dalam mimpi buruk
tak ada yang dapat dibanggakan kecuali
debur-debur ombak di pantai suatu malam.

Lihat saja sendiri akhir dari kegilaaan ini
huru-hara kemudian hening kematian
meraung di tengah kehancuran dan penderaan
tak ada tamu datang dan menjabat tanganmu,

Justru itu pergerakannya menemui jalan buntuh
terhad dan medan tak berakar di tanah kering
kegelapan turun tak kira musim dan memang
tak ada musim hanya menurut gerak  dalam gelap.

Penyesalan* (ISIS)


Kau memilih jalan kekerasan berakhir dengan penyesalan
jiwamu sakit dan yang kau perjuangkan melahirkan kebencian
dan pertumpahan darah yang tak berhenti terus-menerus
korban demi korban di bawah langit biru dan kau pun hilang akal.

Kekerasan tak akan dapat menundukkan langit biru
akal licikmu membawa kau jauh dari cahaya rang bulan
membuat lingkaran yang kacau lalu menghalalkan bunuh
jelas itu tindakan majnun yang kalah dalam pertarungan fikir.

Bagaimana sepotong hati kalau ia telah busuk dan bau
fikirannya yang kacau dan dendamnya menjadi letupan gunung
kau tak akan dapat menghalang atau menghambat kemajuan
kerana ada tangan samawi yang melindungi sepanjang perjalanan.

Kau tak ingin mengakui dan menerima kenyataan dan kebenaran
mereka-reka  dusta dan berlagak seperti kau di pihak penentu
Hkikatnya kebohongan tak akan pernah berjaya dalam perjuangan
penyesalanmu itu membongkar tipu muslihat dan siasah burukmu.

Saturday 9 April 2016

Kedamaian Telah Dirampas* (ISIS)

Kau mencari kedamaian yang telah dirampas
terbanting di tengah daerah-daerah perang
matahari bagaikan meletus dan serpihannya
seperti api belerang mengalir ke lembah.

Kebinasaan yang menuding sampai ke akarnya
malam terkelar-kelar dan bintang menyerudup
suaramu kehilangan tenaga ketika bom meletus
jerebu tebal menggurung kota-kota rawan ini.

Apa erti sebuah perjuangan bicaranya hanya maut
dan berita yang menyusuk ke dalam telinga maut
apapun yang dilakukan semuanya bahasa kekerasan
pembunuhan massa dilakukan secara kejam dan sadis.

Di dalam kalbumu tak ada cinta dan kasih sayang
aksara kata lakukan perintah membunuh atau terbunuh
malam makin gusar hanya mimpi buruk datang dalam tidur
dalam dirimu hanya kegelapan dan kedamaian telah sirna.