Saturday 31 December 2016

Menyingkap Rahsia Malam (Kumpulan Puisi Indah)*

Aku merenung
mimpi-mimpi yang menyingkap
rahsia di dinding waktu

pada firasat yang menyentik
harapan
kedamaian sebuah impian
teruji ketika malam beralih.

Aku pasrah pada kata-kata-Mu
menyerap cahaya pada kalbu
sampai pada urat-urat serambi
semua indera dan sekeliling.

Langkah dan firasat menyatu
kasih seribu daya
membaca malam
hadirnya samawi
nikmatnya ibadah
manisnya pengorbanan
dalam takaran waktu.

Nilai
Disember 2016






Friday 30 December 2016

Meninggalkan Tahun 2016* (HE)

Akhirnya bendul jam ini
bergerak dan isyarat berbunyi
Tahun Baru 2017
disambut dalam doa
mubarak
sayap samawi merendah
kau ingin meraih gunung
gema suaramu membawa
harapan.

Di pojokan ada yang tertinggal
kegelapan malam
masih menyelusuri
daerah-daerah rawan
terperangkap dalam kanca
perang
menunggu perubahan angin.
Di dataran luas
tenda-tendamu sepi
mengharapkan siang
datang
membawa cahaya.

Tanah impianmu
terlucut dari genggaman
tapi pada kalbumu
tumbuh pohon zaiton
tunjangnya mencengkam
bumi leluhur.
Kasih sayang telah
mengalahkan
tirani dan kekerasan
benih-benih kegelapan
lebur di bumi tawajuh.

Aku kembali pada-Mu
menghapus noda-noda
hitam
dalam sujud tahajud
kemanisan beribadah
sepanjangan jalan
pengorbanan.

Nilai
31 Disember 2016

*Disiarkan oleh Harian Ekspress 1 Januari 2016


Thursday 29 December 2016

Sungai Naf (Rohingya)*

Ketika malam samar-samar
kau
pendatang malam
menyusur dada sungai Naf

Bulan keletihan
kau tak bisa mendiamkan
degup jantung
tiap langkah adalah
pertarungan.

Ada bot ronda arah depan
cuba membaca permukaan
arus
tentera Myanmar telah
sampai di pinggir sungai.

Di sini kalian harus berpisah
setelah berhari-hari
bersama dalam buruan.
Arakan telah melepaskanmu
dengan payah
sekali lagi kau dengan
payah melepaskan
yang kau kasihi.

Kuala Lumpur
2016



Monday 26 December 2016

Pulau-Pulau Berserakan (Kumpulan Puisi Warna)*

Dalam rimba pulau ini
kau terperangkap
kehilangan langit
bumi persembunyian
telah mengingatkanmu
hari-hari tragik
dan pengkhianatan.

Suara-suaramu tertimbus
kezaliman telah menghiris-hiris
tubuhmu
tapi, kau tak pernah
melupakan sejarah
hitam
bangsamu.

Namamu terconteng
kalbumu tertusuk bambu runcing
kamu tak perlu
membalas kekerasan itu
demi esok
dari penghapusan bangsamu.

Malammu bergolek
di atas ranjau sejarah
yang diciptakan.

Kau bukan yang terakhir
di pulau-pulau berserakan
kembali, kembali
pada kedamaian.


Sandakan
2015

Tuesday 20 December 2016

Mimpimu Pada Arakan (Rohingya)*

Sebatang sungai memisahkan
tanah leluhur dan negara tetangga
kau berdiri di pinggir sungai
memandang ke tanah seberang
tentera Myanmar melihatmu.

Sungai ini menentukan
kebebasan yang kau mimpikan
atau maut yang menolakmu
ke dalam sungai.

Kau mendengar das tembakan
arus sungai membawa ke tengah
pemburumu makin galak
melepaskan tembakan
dalam remang petang
kau bertarung, tenggelam timbul
menggapai tanah seberang.

Tanah Rohingya langit Arakan
melepaskan anak-anak leluhurnya
dari kekejaman tentera
penghapusan etnik Rohingya
dan Jenayah Kemanusiaan.

Dalam samar kegelapan
kau berenang seperti anak anjing
mencapai tanah seberang
keinginan hidup dalam dirimu
mendorongmu.

Amarah tentera Myanmar
masih kedengaran mencari
jejak-jejak bayangan Rohingya
tanah sempadan ini
terus didatangi pendatang malam.

Ketika kau tiba di tanah sempadan
sungai ini ujian terakhir
Rohingya ke tanah kebebasan
dan mimpimu
pada Arakan hidup
dalam pembuangan.

Nilai
Disember 2016

Panggilan Pada Kedamaian (Syria)*

Kematian seorang duta
terakam dalam
video siaran langsung
dan pembunuhnya
maju mundur
kata-katanya retorika
lalu mengucap takbir.

Kejahatan seperti
menonton adegan film
dengan plot tragik
5 minit kemudian
ia pun terbunuh.

Kegilaan merampas
kegembiraan disember
kasih sayang masih
mahkota kemanusiaan
sejagat.

Keganasan dan kekerasan
tak akan sejalan
dengan seruan
kedamaian.

Nilai
Disember 2016







Monday 19 December 2016

Damai (Syria)*

Hanya  satu kata
lafaz dari lidah
cinta pada kemanusiaan
dari jiwa yang bersih
tanpa ada noda
melekat pada dinding kalbumu.

Berita maut
dan kemusnahan
tindakan kegilaan
tak ada hubungan dengan
Tuhan.

Memanggil nama suci
dengan kekerasan
dan maut
melakukan kelakuan jahil
hanya tindakan majnun
harus dibantah dan dicabut
sampai ke tunjang.

Kamu yang memakai
nama agama
dan menghubungnya
dengan Islam harus
berhenti,
pilihanmu memilih
kezaliman tak akan
melahirkan damai
hanya kematian
hanya kematian.

Di dataran terbuka
di bawah langit ini
kami membantah
dan hentikan
pelakuan jahil dan
tindakan kekerasan
derhaka dan durjana.

Kedamaian adalah
landasan berpijak
dan biarkan gema suara
kasih berkumandang
tiap pelosok bumi.

Nilai
Disember 2016


Karavan Bus Aleppo (Syria)*

Musim dingin
langit mendung berat
anak-anak Aleppo
terperangkap dalam
karavan bus panjang
menunggu perintah.

Waktu bergerak perlahan
udara dingin menikam
sampai ke tulang
siang berlalu cemas
malam turun perlahan.

Kerongkong terasa kering
tubuhmu lemah
di luar runtuhan
bangunan Aleppo
pernah menjadi lambang
kota beradab.

Jalanan sepi
kelaparan wargamu
bertarung dan terkurung
dalam kegelapan malam
dan karavan bus panjang
masih tak ada jadual berangkat.

Nilai
Disember 2016


Kemanusiaan Harus Dilindungi (Syria)*

Hujan turun menitis
dalam anak matamu
di lapangan tenda
dingin malam
musim dingin.

Sepi. Penghuni tenda
telah lama mimpi-mimpi
bertenggek di kalbu
dan kau seperti tak pasti
malam esok masih ada.

Bumimu dalam
kanca perang tak selesai
impianmu terkandas
dan kau tak bisa pulang.

Tapi kau masih yakin
kemusnahan ini telah
sampai ke puncaknya
tunas-tunas kedamaian
tumbuh.

Kau ingin melihat
bumimu bebas
dari kanca perang
dan kemelut siasah
menemukan jalan
rundingan damai.

Kekerasan tak akan
dibalas dengan kekerasan
maut dan jenayah kemanusiaan
kemanusiaan harus dilindungi.

Nilai
Disember 2016

Sunday 18 December 2016

Doa Orang-Orang Aleppo (Syria)*

Matari pudar di suatu siang
musim dingin
pada runtuhan kotamu
kamu berkumpul
mendengar kalau ada
perubahan
menghiburkan tiap kalbu.

Kau telah berhenti bertanya
melihat dan mengikut pada
firasat
kau seperti daun-daun kering
tertiup angin ke mana-mana.

Dari dulu kau tak ada pendapat
jadi, usah ditanya
tak ada jawaban.
Ternyata kau masih hidup
di tengah kemelut perang.

Aleppo,
kau orang kecil
sekalipun kau ingin melindungimu
ternyata gagal
kau terperonyok di tengah kota.

Suara hatimu bertanya
bila perang ini usai
ke mana kami selepas ini?
Adakah perubahan pada
langit Aleppo?
Memandang ke atas
tenggelam dalam doa-doa
orang-orang tersiksa.

Nilai
Disember 2016


Perubahan Alam Dan Firasat (Kumpulan Puisi Indah)*

Melihatmu di atas pentas
mengucang-ucang dengan tongkat
dari mulutmu menyembur bara api
membakar kedamaian suatu siang.

Kamu tak berhenti
sekalipun akhirnya kau tertusuk
tombak-tombakmu sendiri
di sepanjang jalan.

Ke mana pun kau pergi
membawa berita kemusnahan
kehancuran dan maut
sambil menambur benih khianat.

Tak pernah kamu
mengambil ikthibar
peringatan dan isyarat
perubahan alam dan firasat.

Nilai
Disember 2016


Saturday 17 December 2016

Selamat Tinggal Malam-Malam Derhaka 9Kumpulan Puisi Indah)*

Langit malam mengumpul cerita
mengirim rahsianya jauh 
di cakerawala.

Kegelisahan memburumu 
hingga ke hujung malam
ribut dari utara turun
seperti menggulung lantai bumimu.

Jalan luka dari rimba 
ke pelabuhan damai
lagu-lagu silam tertindih
pada halaman sejarahmu.

Pintu samawi telah
mengingatkan tentang
purnama pada malam.

Selamat tinggal 
malam-malam derhaka
biarkan air gunung mematikan
api permusuhan di rimba kalbumu.

Nilai
Disember 2016

*Dikirim untuk siaran KST 30 Disember 2016

Pada Siang Musim Semi (Kumpulan Puisi Menentang Kekerasan)*

Jauh di pulau-pulau
mendung di langitmu
pantaimu bergelombang
ngerang suara terbawa
angin melintasi laut
pada daratan tanah seberang.

Kegelisahan rimbamu
dan kedamaian tanah leluhur
terancam dalam kemelut perang
kamu terkepung dalam genta
kegelapan dan jalan keluar
makin ngeri dan terdorong
di jalan-jalan mati.

Kekerasan dan perang
telah membantai bangsamu
berkurun dan kau melangkah
di tanah ranjau demi
perjalanan memburu
kerdip cahaya siang gemilang.

Gendang perang bergema
sekali lagi malam panjang
turun di kepulauan ini
burung-burung damai
terbang
suara-suara anak peribumi
jatuh korban.

Dalam kalbu
kau ingin menghirup udara damai
sebagai penyelamat bangsamu
kesedaran itu membawamu
pada siang musim semi.

Nilai
Disember 2016





Friday 16 December 2016

Pengungsi Aleppo Timur (Syria)*

Di dataran luas kau dibuatkan tenda
pengungsi dari kota yang musnah
memandang langit musim dingin
tanpa menoleh serpihan kalbumu tertinggal.

Berapa lama kau akan berada di sini
tak pernah kau fikirkan
langit seperti kelihatan kehilangan
kicauan burung pagi.

Dalam mimpi malam-malam keliru
mengharapkan damai datang dengan
musim bunga tahun baru
keresahan menggelapkan impianmu.

Nilai
Disember




Aleppo Timur *(Syria)(HE)

Usah bertanya telah berapa lama
kota ini terkepung
kemudian satu siang tenang
masih di musim dingin
kamu melihat, bukan keramaian
tapi, Aleppo Timur
seperti dikosongkan
satu karavan manusia
yang terperuk dalam
kemelut perang
keluar mencari suaka.

Melihat runtuhan
bangunanmu di kota ini
musnah dan
rakyat kecil terjerat
dalam lingkaran setan.
Hentikan penderitaan ini
bumi telah cukup menderita
gema suaramu makin kecil
dan otot-ototmu makin lemah
menunggu datangnya
siang yang murni.

Aleppo Timur hari ini
kau tampak seperti warga tua
renta yang terseret dalam kanca
perang yang tak ada penyelesaian
kepahitan ini akan tinggal
menjadi mimpi-mimpi buruk
di halaman sejarah bangsamu.

Tiap penjuru dan dinding
ada artifak dan grafiti
jenayah kemanusiaan
yang tak dapat dihilangkan.
Kau menanggung kesakitan ini
beberapa generasi mendatang.
Ketika langit kedamaian tersingkap
kau tak akan melepaskannya.

Keselamatan bangsamu
kembali pada perundingan
dan keadilan sejagat.
Kemelaratanmu tak akan
menggelapkan matamu
melihat cahaya samawi
dan menyerapkannya dalam
dirimu
lalu menjadi kekuatan
dan pembela bangsamu
berdiri kembali sebagai
bangsa merdeka
dari belenggu dan agen kegelapan.

Nilai
Disember 2016

*disiarkan oleh akhbar Harian Ekspress 18 Disember 2016




Anak Berjalan Kembali ke Tengah Kota Aleppo (Syria)(UB)*

Seorang anak mencari ibunya
ia tak ingat sudah berapa lama
tapi ia masih mengharapkan
suatu hari ia akan bertemunya.

Berita kotanya telah dibebaskan
telah menjadi percakapan
matanya berkilat kerana
yang tak mungkin pasti terjadi.

Siang itu ia keluar seperti matari
langkahnya berani dan waspada
perpisahan dengan orang tuanya
mimpi buruk malam-malam jahanam.

Ia menatap tiap wajah
atau orang-orang lalu
pengungsi yang meneruskan
langkah kakinya
penghuni kota yang bingung
mundar-mandir
di bawah runtuhan kota sendiri.

Anak ini sampai di pinggir kota
tapi yang dicarinya tak ketemu
matari telah condong
tabir malam akan turun
dengan kaki longlai ia
berjalan kembali ke tengah kota.

Nilai
Disember 2016
*Disiarkan Utusan Borneo 25 Disember 2016

Aleppo, Esok, Langitmu Biru (Syria)(UB)*

Ke mana kamu selepas ini
pertanyaan seperti ombak
tak sabar menghempas
daratan damai.

Seperti serangga meninggalkan
sarang
keluar mencari harapan
dataran baru.

Doa-doa memohon
samawi melepaskanmu
dari belenggu kekejaman
tombak-tombak maut.
Kota Aleppo
biar berdenyut
dan matarimu bersinar
kembali.

Dalam dirimu
seribu pertanyaan tak terjawab
merelakan gundah malammu
bergolek sampai ke langit fajar.

Kota Aleppo telah
musnah
tapi penghuninya
tak akan membiarkan jiwanya
ikut musnah
esok, langitmu biru
tunas baru tumbuh
di bawah runtuhan
kota peradaban ini.

Nilai
Disember 2016

*Disiarkan UB 25 Disember 2016

Thursday 15 December 2016

Anak-Anak Aleppo (Syria)*

Siang panjangkah ini?
anak-anak Aleppo keluar
dari runtuhan bangunan
matanya melihat pada
orang-orang berjalan
tergesa-gesa dan mata
menunduk.

Kota Aleppo seperti
hidup kembali
Daesh menghilang dalam
lubuknya sendiri
penghuni Aleppo
menafsirkan tiap berita.

Kedamaian bererti
anak-anak Aleppo
selamat keluar bermain
selamat dari kelaparan
dan maut.

Siang panjangkah ini?
berapa lama langit dan bumi
dapat bertahan dari bom
dan grenade
mayat-mayat yang membusuk
dan jenayah kemanusiaan?

Anak-anak Aleppo
kehilangan
mereka tumbuh sendiri.
Malam panjang telah
meragut kota Aleppo
dalam kanca perang.

Aleppo kehilangan kasih
impian pada langit biru
dan hidup damai.
Anak-anak Aleppo
peninggalan kekejaman
perang alaf 21.

Nilai
Disember 2016


Aleppo, Raih Hidup Kembali (Syria)(UB)*

Langitmu bertukar wajah
keindahan kotamu ranap
jiwamu bertarung dalam 
jerebu maut.

Kini seperti sinar matari
menyingkap tabir siang 
dari runtuhan bangunan
muncul tubuh-tubuh
orang kecil yang terperangkap.

Jalan-jalan kota kelabu
berdatangan wajah-wajah lesu
berjalan tanpa arah
udara dingin masih
berlinggar dalam udara.

Aleppo
rindumu pada kedamaian
penghuni berpergian
kau seperti kehilangan ingatan
bumimu telah lelah
menyimpan kisah-kisah
kemanusiaan yang menunggu
pendengar.

Apakah deritamu telah berakhir?
Yang kau inginkan 
menyedut udara bebas
kedamaian di langitmu
dan bumimu hidup kembali.

Kalau ini adalah hukuman
cukuplah dalam perhitungan waktu
Aleppo,
kuatkan azammu
meraih hidup dari terdorong
ke dalam gaung maut.

Nilai
Disember 2016

*Disiarkan Utusan Borneo 25 Disember 2016




Persaudaraan Dan Kasih Sayang (Kumpulan Puisi Menentang Isis Dan kekerasan)

Kamu telah memasuki taman larangan itu
kedatanganmu dengan seribu dendam amarah
tanpa mempedulikan gerak-gerak langit
memusnahkan segala-gala kamu lihat.

Suaramu makin lantang dan retorika
lalu menyerbu dan membakar kedamaian
sedikitpun tak ada ketakutan dalam dirimu
panah-panah malam turun pada sasaran.

Pada matamu tak ada keindahan dan kasih
kamu masih memilih jalan kekerasan
dan meniup api permusuhan tiap penjuru
tanpa kesal tanganmu telah melukai kemanusiaan.

Peganglah kedamaian sekalipun kamu
terpaksa mengorbankan jalan ke arah itu
tidak ada penyesalan kembali 
persaudaraan dan kasih sayang.

Nilai
Disember 2016



Wednesday 14 December 2016

Malam-Malam Derhaka (Kumpulan Puisi Menentang ISIS Dan Kekerasan)

Apalagi yang ingin mereka lakukan selepas ini
bara api dalam kalbu  masih meluap tak puas
amarahnya gunung berapi ingin melutus
selama ini kemahuannya tak sampai.

Tiap air kebaikan turun di tanah kering
menumbuhkan tunas baru membuahkan
yang manis dan terpilih
sekalipun ada bersembunyi dalam gelap.

Rencana jahat di malam-malam derhaka
tak akan berputik hanya buih di laut berombak
tapi tetap gegabah dan berhelah dengan siasah
permainan di lapangan ria dan riak.


Nilai
Disember 2016

Tuesday 13 December 2016

Jalan Kemenangan (Kumpulan Puisi Menentang ISIS Dan kekerasan)*

Kekerasan tak akan merubah kalbu
menukar iman dan keyakinan ini
kecantikan cahaya kebenaran
tak akan pudar sampai akhir zaman.

Kejahatan yang kamu lakukan
samasekali tak akan menukar
purnama menjadi kegelapan
pada malam gerhana.

Kamu hanya mendorong dirimu
pada lubang dalam yang kamu
ciptakan sendiri ketika kegilaanmu
tak terkawal.

Kebenaran tak akan dapat diconteng
suatu bangsa beradab tak akan terjebak
ikut dalama permainanmu
keadilan damai itu, jalan kemenangan.

Nilai
Disember 2016



Monday 12 December 2016

Golongan Eksterim (Rohingya)*


Ketika langit purnama kau conteng
halaman rimba dibakar hanggus
gema suara mengetuk pintu samawi
perundingan menemukan jalan mati.

Kasih sayang telah menjadi hambar
kamu melihat jiranmu binatang buruan
dan tak memilih usia, jantina, waktu
mata kapakmu siap membunuh.

Rintihan dan penderitaan mangsamu
tak akan menghentikanmu mendera
kata-kata biadap dan retorika
menggayang sepuas-puasnya.

Kebencian telah menjadi api buas
kamu menjadi sadis dan algojo
penyerangan massa didalangi
golongan ekstremis bertopeng agama.

Nilai
Disember 2016

Hentikan Kekerasan (Syria)*

Kamu telah melihatkan pada dunia
kehebatanmu sebenarnya hanya
sebuah pamer dan keributan
Lidahmu lancang mengobarkan
kebodohan dan bohong.

Kecintaanmu sebenarnya kulit luaran
dalam jiwamu tak ada sedikit pun
ketakutan pada samawi
malah kamu terus mencipta
keributan yang mengerakkan
hati nurainimu tenggelam dalam kegelapan.

Katamu, demi kasih dan
anak bangsa lalu
kamu berkeliaran seperti
binatang jalang dan buas
menerkam dan membunuh
mangsa kebenaran.

Kamu makin galak
dan haus darah
senjatamu dendam kesumat
dan merelakan dirimu
terjebak dalam Jenayah Kemanusiaan.

Hentikan kekerasan
dan permusuhan yang kamu ciptakan
perosak ummah dan
kemanusiaan sejagat.

Nilai
Disember 2016

Tangis Doa Rohingnya (Rohingya) *

Seteru kekerasan telah mara
dengan seribu massa
menyerbu dengan lontaran
batu dan das tembakan
gema suara berpadu
mengancam dan
tanpa peduli keamanan.
Penghuni masjid
bertarung menghalang
gerakan derhaka
komplot durjana
nafsu galaknya tak bisa
dihadang dan mereka sudah
nekad ingin membuat kerusuhan
dan Jenayah Kemanusiaan.

Jelas kedatangan mereka
bukan untuk berdamai dan
perundingan.
Api dendam amarah
dari lidah
dan kegilaan telah sampai
ke puncaknya.
Membakar dan memusnahkan
dan mencari target
korban kebencian mereka.

Mereka tak mempedulikan
ia adalah bangunan masjid
dan ancaman itu sampai
titik, biar gedung ini menjadi
abu dan
membunuh sekali ahli suffah
dan sesiapa saja.

Penderitaanmu ini telah
membuka pintu samawi
dan menjawab tangis doa
mereka yang teraniaya.

Nilai
Disember 2016

Rohingya, Kemenanganmu Adalah Takdir (Rohingya)*

Langit dan Bumi Nusantara
bagai dipukul bertalu-talu
samawi mengirimkan malaikat
turun menjadi pelindungmu, Rohingya.
Dendam amarah Myanmar
biksu Ashin Wirahtu turun tangan
meniup api kebencian di tanah Arakan
maut berjatuhan
kegilaan tanpa sempadan.

Aung San Suu Kyi berselindung
di sebalik mimpi
ingin meraih mahkota kemenangan
tampuk pimpinan bangsanya.
Ketika kezaliman Rohingya
memuncak di bumi Myanmar
ia pejamkan mata dan diam
melihat jenayah kemanusiaan
atas Rohingya tanpa berkata.

Kejahatanmu telah
melangkau Nusantara dan dunia
derita Rohingya
pencabulan hak asasi
pemerkosaan wanitamu
pembunuhan sadis
telah membuka pintu solidaritas
persaudaraan sejagat
mengutuk perbuatan durjana
dan khianat ini,

Arakan o Arakan
kau dalam mimpi  Rohingya
hidup dalam jiwa anak-anak Rohingya
kedamaian kalbu Rohingya
ketika dirimu bebas dari
kekejaman dan penindasan.

Musuh-musuhmu akan kalah
kerana kesabaranmu adalah kekuatan
ketika disatukan dengan doa-doa
golongan yang dizalimi,
akan mengoncang  pintu samawi
dan kemalaratan dan maut menjadikanmu
bangsa yang bebas dari dendam kesumat.

Tidakkah pemimpin Myanmar malu
melihat keburukan bangsanya
membasahi tangan dengan darah Rohingya
dan membiarkan wajah-wajah celaka
bermaharajalela dalam kegilaan
Jenayah Kemanusiaan ini.

Komuniti Antarabangsa menyaksikan
Jenayah Kemanusiaan ini.
Kamu tak akan dapat berselindung
dari malam panjangmu.
Ketika PPB melindungi Etnik Rohingya
dan Mahkamah Keadilan Dunia bertindak
Myanmar bergelut dalam banjir lumpur sendiri.

Rohingya, Rohingya
Rohingya, Rohingya

Kesengsaraanmu akan membinamu menjadi kuat
di bumi dan langit mana sekalipun kamu berada
Arakan tetap dalam jiwa ragamu
kasih sayangmu akan memelihara dan pelindung
generasi Rohingya akan datang.
Esok bulan purnama muncul di Arakan
dan mimpi-mimpimu menjadi benar
kejahatan dan Jenayah Kemanusian tak akan
bertahan dan musuh-musuhmu kehilangan
landasan berpijak di bawah langit biru.
Gerhana berlabuh di bumi Myanmar
kegilaannya tunduk pada keadilan dan damai.

Rohingya, kemenanganmu adalah takdir
membalas kekerasan dan maut bukan senjatamu
biar wajah-wajah Rohingya senantiasa senyum
dan malam-malammu berhibur dan
memanggil Tuhan di Singgahsana dengan
lafaz-lafaz kasih dan rindu dalam himpunan
doa-doa tawajuh.

Nilai
Disember 2016











Sunday 11 December 2016

Lafazkan (Kumpulan Puisi Indah)*

Lafazkan kerana kata-kata tak pernah
melukai yang mendengarkannya
ia begitu lunak dan menggetarkan
kalbu yang ingin  mendengar.

Suaramu hidup abadi seperti air
pelepas dahaga dalam musim kering
perubahan musim ada syafaat
pada musafir pulang ke riba-Mu.

Samawi menurunkan kasih
pada bumi yang ketandusan
panah-panah malam hadir
dalam tiap kata-kata.

Tiap pendakian pada gunung bertahan
menyingkap pengorbanan silam
kebenaran kata-katamu tak akan
musnah dan hanggus dimakan waktu.

Nilai
Disember 2016



Siang Yang Khianat (Rohingya)*

Kedatanganmu suatu siang bukan sebagai tamu
wajah-wajah berang dan bukan bersahabat
masuk ke halaman menerja dan mendera
seperti membongkar rimba sampai ke akar.

Walaupun kebenaran kata-katamu
dari kalbu yang kasih dan tawajuh
tuduhan-tuduhan bagai tombak-tombak
yang dilontarkan dari mulut celaru.

Siang yang khianat
penghuni rumah dibawa pergi
tangan digari dan kepala menunduk
meninggalkan halaman ke destinasi tak beralamat.

Di sini hak dirimu telanjang
suaramu didiamkan
kamu tak ada pilihan
bila berdepan dengan algojo.

Nilai
Disember 2016

Hijrah (Rohingya)*

Tak pernah kamu mimpikan
hari ini di tanah asing terlantar
menunggu tuah dan kasih
setelah kamu bertarung meninggalkan
tanah leluhur.

Kamu memburu kerdip cahaya
perjalanan panjang tak menentu
merangkak dalam kegelapan pekat
dilambung gelombang mencari pelabuhan
damai.

Mereka mencipta kebencian terhadapmu
sibuk menabur fitnah dari lidah
dan amarahnya melangkah langit
tak berhenti, impian jahatnya terus
menghukum dan memimpikan syurga.

Di tanah penungguan
kamu berdoa sebagai golongan
yang dizalimi
ketika kamu memilih jalan ini
kerana keselamatanmu tak terjamin
di tanah leluhur.

Nilai
Disember 2016

Suaka (Syria)*

Ketika ratapan dan derita suaramu
tak didengar dan penderamu makin
bernafsu dan api fitnah khianat menjadi
nafas pemburumu
lalu kau berhenti bercerita dan
meninggalkan bumi leluhurmu
menjauh dari siasah jahat.

Kau melihat perbatasan seperti
tak terjangkau
tanganmu melambai angin
meraih kasih di tanah seberang.

Di khemah pelarian
matamu mencari sinar
di langit mendung
ke mana setelah ini
di bawa arus lautan
tersesat di pergunungan salji
memburu mata angin
atau terporok di tanah lumpur.

Penantian panjang
kebimbangan merimbun
dalam mimpi dan impian
suatu hari menunggu
datang panggilan
melangkah benua baru

Nilai
Disember 2016




Saturday 10 December 2016

Persaudaraan Dan Kasih Sayang (Rohingya)*

Saudaraku memandang langit
mencium bumi lalu meninggalkan
kampung halaman
tanah leluhur, tanah air.

Saudaraku berdoa sebelum 
memulai perjalanan jauh
merintasi benua berlenggang
dengan gelombang
mendaki gunung salji
berjemur di bawah matahari saga
maut datang seperti panahan petir
mengena sasaran.

Saudaraku mencari daratan damai
pulau jauh di lautan teduh
gunung bertahan tempat berlindung
memeluk rimba yang kasih.

Saudaraku, wajah pendatang malam
pada saudaramu Ansar
pintumu senantiasa terbuka
meraihmu dengan kasih
dan menjamumu 
dan menyiapkan ranjang
tempat beristirehat malam itu.

Saudaraku, yang tak bernama
dan berwajah manis
pelayanan ala kadar
demi kemanusiaan sejagat
persaudaraan dan kasih sayang.

Nilai
Disember 2016

Kedamaian Abadi Hak Rohingya (Rohingya)*

Di mana pun di pojok dunia
langit luas bumi leluhur
kekuatan dan pengaruh kamu
tak akan mempermainkan
golongan kecil lalu menggerakkan
roda kehidupan seperti bumi persada ini
hanya pemukimnya kamu.

Ketika keberanianmu menjadi api
membakar dan memusnahkan
nasib dan masa depan Rohingya
kamu conteng dan kezaliman
beramai-ramai meniupkan api
ke tanah Arakan.

Kamu membakar rumah Rohingya
mencekik leher anak dan wanita
tubuh-tubuh Rohingya hanggus
kehormatan gadis Rohingya
kamu cabuli
dan kejahatan-kejahatan tak ada batas.

Kamu bertindak algojo
tanpa ada kasih dan ketakutan
pada hari esok yang menanti
Kamu yang melihat dan menyaksikan
peristiwa tragik ini
tak berkata apa-apa malah
mengiyahkan kebiadapan bangsamu.

Tidakkah kamu melihat akan datang
gempa yang dahsyat melanda
bumi Myanmar.
Mengapa kamu tak menyelesaikan
segalanya di meja kedamaian?
Jalan sederhana yang terbaik
bagi bangsa beradab.

Kalau kamu ingin melihat
kedamaian abadi
menerima Rohingya dan
memberikan haknya.

Nilai
Disember 2016


Golongan Minoriti Rohingya (Rohingya)*

Golongan Minoriti Rohingya
tetap dipelindungi
langit dan buminya
rimba dan halaman rumah
kamu tak berhak menuntut
yang bukan hak dan apa lagi
menzalimi kerana ia sedikit
berbeda pandang dan kepercayaan.

Kamu diperingatkan
hadirnya panah-panah malam
turun
amarah dan tindakan licikmu
tak akan pernah melukai tubuh
sebuah kebenaran dan
samawi tak akan membiarkan
pelakuan majnun ini
harus berhenti.

Ketika kamu memperkosai
Golongan Minoriti Rohingya
alam pun mencari sasaran
perubahan musim datang
amaran
api kekerasan akan redah
kedamaian di bumi Arakan.

Nilai
Disember 2016


Jenayah Kemanusiaan Atas Rohingya (Rohingya)*

Kami tak merelakan gelombang
jenayah kemanusiaan menghempas
daratan Nusantara dan menconteng
kedamaian bumi damai ini dan
menjadi ranjau di halaman rumah
Nusantara adalah bumi beradab
dan persaudaraan kukuh.

Ketika kamu terjebak kegilaan
para pandit di wilayah Rakhine
dan memilih jalan kekerasan
menghapuskan etnik Rohingya
Kami tak akan berdiam diri
Kami tak akan membiarkan
jenayah kemanusiaan di
bumi Nusantara.

Kerosakan dan kemusnahan
kamu timpakan kerana
ia seorang Rohingya
dan mendera siang dan malam
memburu dan membunuh
kamu tak pedulikan
kemarahan komuniti  antarabangsa.

Pemimpinmu membiarkan
kejahatan di bumi Myanmar
api terus membakar dan
mengorbankan Rohingya
dan melakukan apa saja
kegilaanmu tanpa batas adab
kemanusiaan.
Siasah burukmu tak akan
Nusantara membiarkan langitnya
tercemar dan buminya dibakar
jenayah kemanusiaan.

Nilai
Disember 2016



Friday 9 December 2016

Kita Harus Sepakat Membela Rohingya (Rohingya)*

Arakan aku telah dipaksa meninggalkanmu
memandang langitmu kali terakhir
melangkahi sempadan tanpa tau
bila akan kembali ke bumi leluhur.

Tiap kali pertanyaan itu mencuat
ke permukaan aku kelelahan menjawabnya
yang pasti memang hidup dan juang
membebaskan diri dari malam panjang.

Penderitaan  Rohingya telah kamu dengar
musuh-musuhnya makin buas
pembersihan etnik Rohingya di bumi Arakan
kejahatan telah merebak seperti api tak terkawal.

Pembelaan dan perlindungan
Rohingya, jangan terlambat
kita harus sepakat memberhentikan
kejahatan regim Myanmar atas Rohingya.

Nilai
Disember 2016

Pesan Ma Rohingya (Rohingya)*

Apa yang ingin ma sampaikan
padamu Nak?
tiada selain mimpimu
tentang Arakan tak akan pernah
musnah
sekalipun penderitaanmu
mendorongmu ke penjuru
kamu, samasekali tidak akan melupakan
bumi leluhur dan dirimu Rohingya.

Ketika kamu telah dewasa dan
berkeluarga, ini pesan ma
kamu sampaikan pada anakmu.
Mimpi arakan biar tetap segar
dalam kalbumu.
Dan mereka tak akan bisa
merebut mahkota ini.
Kasihmu pada bumi leluhur
hidup abadi sepanjang zaman.

Di mana pun kamu berada
kamu tetap Rohingya dan
seorang muslim.
Sebagai Rohingya
cinta pada perdamaian
bukan satu jenayah.

Seribu kali mereka menzalimmu
kamu tak akan berganjak sebagai
Rohingya.
Mereka menyayat tubuhmu
tapi kalbumu tetap Rohingya
kesabaranmu akan mengalahkan
musuhmu.

Nilai
Disember 2016

Thursday 8 December 2016

Gema Suara Rohingya Menganggu Tidurmu (Rohingya)*

Puisi-puisi ini lahir
seperti bumi yang tersentuh
air hujan dalam kalbu penyair
kata-kata yang membina kalimat
menjadi gema suara pabila melihat
kezaliman pada tindakan lalu
berjatuhan tubuh-tubuh dan mayat
tak berwajah, terbakar hanggus.

Kegilaan yang tak terkawal
membuka halaman sejarah hitam
dan akan tinggal dan terpahat
pada dinding-dinding bangsamu
satu pengkhianat atas nama bangsa
menjadi laknat di malam panjang.

Gema suara Rohingya
telah menganggu tidur saudaramu
dalam doa-doa tengah malam
telah mengerakkan hati nuranini
panah-panah langit turun
pada sasaran.

Puisi-puisi ini ditulis
atas solidaritas kemanusiaan sejagat
kezaliman harus berhenti
Myanmar, kamu harus mendengar
suara hatimu
dan kembali pada kedamaian
itu, keselamatan yang terjamin
pada bangsa yang beradab.


Nur Yang Bersimbah, Rohingya (Rohingya)*

Ketika ummah dizalimi
kau mencari perlindungan
pada langit dan gelombang lautan
menyeberangi sempadan
mencari suaka.

Malammu menjadi panjang
dan siangmu dalam ketakutan
di hujung jalan itu mungkin
bersembunyi soldadu Myanmar.

Tiap simpang dan lereng bukit
alir sungai dan lembah hijau
dan pohon-pohon rimba telah
membuka jalan Rohingya bersembunyi.

Langit meminjamkan bulan dan
matari pabila kamu dalam ketakutan
mimpi rohingya hidup
kedamaian Arakan  gunung tak runtuh
rimbamu adalah jiwa berpaut
pada panah-panah malam
nur yang bersimbah dalam
hidup rohingya.

Nilai
Disember 2016


Tuesday 6 December 2016

Mimpi Anak Rohingya (Rohingya)*

Sejak terakhir
anak Rohingya ini
didatangi mimpi
kepulangan mereka
ke tanah Arakan.

Ia melihat
Arakan bertahan
dari segala musim
rimbanya masih perkasa
gema suara
memanggilnya pulang
sungainya tetap mengalir.

Kehijauan desa dan
langitnya tetap mesra
bau buminya, utuh
airnya dingin
kerinduan Rohingya
hidup dalam mimpi.

Kota-kotamu
melambaimu pulang
dan mimpi Rohingya
Arakan, tanah leluhur
abadi.

Mimpi anak Rohingya
hidup sepanjang zaman.

Nilai
Disember 2016


Doa-doa Rohingya (Rohingya)*

Kau melihat duka lara Rohingya
langit kalbumu menitis di lantai
kemanusiaan
penderitaanmu telah mengetuk
pintu nilai sejagat
kekerasan dan dendam akan gagal.

Selama ini Myanmar
di sudut penjuru sendiri
ketika kau diterima
hidup berbangsa
di rantau nusantara
dalam satu malam
kau merobek layar
kemanusiaan sejagat
menzalimi Rohingya.

Demonstrasi hari ini
persaudaraan ummah
tiap bangsa punya hak hidup
Rohingya, kau warga dunia
dan bangsa  cinta pada kedamaian.

Jauh di bumi Rohingya
suara-suaramu menjadi buruan
ketika tubuhmu dizalimi
kau tak pernah mengaduh
api yang membakar
tubuh Rohingya menjadi dingin.

Rohingya,
kebijaksanaanmu adalah
kekuatan
dan doa-doa kalbu
orang yang teraniaya.


Nilai
Disember 2016

Rohingya, Rohingya (Antologi Kemanusiaan Rohingya 2017)*

Mereka seperti melupakan sejarah
kebencian dan penghapusan ethnik
hujungnya adalah kekalahan dan
tunduk pada kedamaian.

Ketika kegelapan menutupi
pandanganmu, Rohingya
mimpi-mimpi buruk datang
dalam tidurmu.

Mereka memilih kezaliman
dan kejahatan berada
pada puncak.
Massa digerakkan
Rohingya, hakmu dirampas.

Satu bangsa yang
beradab
bertukar wajah pada satu malam
pemburu maut
di lorong-lorong kota
di desa-desa Arakan
menzalimi  Rohingya.

Kau diperingatkan
tak selamanya kau
berada di atas
membakar musuh-musuhmu
merogol wanita Rohingya
menyiksa sampai menyeberang
sempadan.

Rohingya, Rohingya
solidaritas langit dan bumi
satu rasa dan satu bantahan
Regim Myanmar,
hentikan kegilaaan ini
kembali pada kedamaian.

Nusantara tak akan berdiam
PBB saksi kejahatanmu
aung san suu kyi,
melihat keburukan bangsanya
dan menyepi.

Rohingya, Rohingya
kesabaranmu mengalahkan
kebuasan Rakhine
dan pendeta-pendeta dirinya
sebenarnya hewan
ratapan Rohingya di malam panjang
telah bersambut.
Rohingya, kau tak sendiri.

Nilai
Disember 2016

*Tertibkan dalam Antologi Puisi Kemanusiaan Rohingya 2017 diselenggarakan oleh Hasyuda dan Jasni Matlani.




Langit Merah Di Bumi Rohingya (Rohingya)*

Myanmar,
para pendeta turun
sebagai penabur fitnah
maut memburu Rohingya
Arakan, dalam kepayahan
kau bertahan
kemanusiaan  terseret dalam
lumpur Rakhine.

Mereka ingin  mematikan suaramu
dan menghilangkan jejak di bumi
leluhurmu.
Kegilaan ini tanpa ampun
kezaliman bertahta
ditubuh-tubuh Rohingya
wanitamu dicabul
mayat berjatuhan dalam
rumahmu.

Raksasa haus darah
keganasan ini
merubah Myanmar
kau telah
mencipta mimpi-mimpi gerun
penderitaan Rohingya
telah mengetuk pintu
kemanusiaan sejagat.

Bangsa-bangsa beradab
mengingatkan
siasahmu membawa
kehancuran
suara majoritasmu
hanya membina tembok-tembok
aung san suu kyi
kehilangan kata landasan
berpijak.

Ektremis ashin wirathu
pendeta Budha
menyalakan api
tiap halaman Rohingya
bumimu bergolak
sempadanmu menjadi panjang.

Rohingya,
langit dan bumi telah
menghidupkan mimpi
dan harapanmu
sejarah perjuangan
dan
penderitaanmu
menyingkap tabir samawi.

Nilai
Disember 2016







Monday 5 December 2016

Rohingya, Mimpi Kemenanganmu (Antologi Puisi Kemanusiaan Rohingya 2017)*

Jangan kamu
berhenti dari bermimpi
gema suara-suara Rohingya
tak akan hilang ditelan
api amarah durjana.
Walaupun layar kedamaian ini
bagai kain yang robek
luka-luka Rohingya makin parah.

Kemanusiaan seperti
permainan siasah
dan tukang sulap
maut Rohingya berjatuhan
di bumi Myanmar.
Kata-kata mereka
telah menjadi pedang
yang membunuh
di siang yang celaka.

Rohingya, Rohingya
api dendam dan khianat mereka
usah membunuh
mimpi kemenanganmu.
Bebaskan
dirimu dari malam-malam
derhaka dan pembalasan dendam
perjuanganmu tak berhenti di sini
kerana kedamaian itu adalah
air yang mengalahkan kezaliman.

Nilai
2016
*Diteribitkan dalam Antologi Puisi Kemanusiaan Rohingya 2017 diselenggarakan oleh Hasyuda dan Jasni Matlani.



Kuntum-kuntum Harapan, Rohingya (Rohingya)*

Kau menjalin cintamu pada langit
kuntum-kuntum harapan turun
menyimbah bumi leluhur
kekalahan ribuan tahun tertebus.

Jalan lurus membawamu
pada kemenangan abadi
janji-janji yang termaktub
pada-Mu musafir berteduh.

Rohingya, terjangmu tak kendur
pada malam durjana
siang yang parah
musuhmu masih bertualang.

Kasyaf di siang benderang
mimpi-mimpi bulan purnama
kedamaian kalbu yang reda
mata meredup doa orang dizalimi.

Nilai
Disember 2016