Friday 10 August 2018

Damailah Malaysia Raya*


Damailah Malaysia raya
rahmat turun di negara tercinta
kasih semua dalam kalbumu
hidup harmoni sepanjang zaman.

Indah permai bangsa makmur
jiwa merdeka turun-temurun
semangat juang nikmat berkurun
pengorbanan tunjang kejayaan bangsa.

Bahasamu kaya dan menawan
pandangan mata firasat melahirkan ilham
budayamu dari bangsa yang besar
cinta Tuhan dan kasih Rasul.

Rukun hidup berjiran tetangga
tiap tindakan dan pengucapan kata
tak akan melukakan hati saudaramu
kesedaran disemai jenarasi mendatang.

Ya Rabbi, lindungilah kami ketika teruji
pelihara kami dari musuh durjana
api sengketa dan pepecahan sendiri
biar damai dan kasih sayang jadi pegangan.

Majulah, Malaysia raya
kurnia-Nya turun bagai hujan musim semi
di tanah air tercinta, dan bangsa merdeka
lahan subur lahirnya tokoh dan pemimpin gemilang.

Gemilang, Malaysia raya
kesatuan ke arah kekuatan bangsa merdeka
tiap bangsa di dalamnya mata rantai yang kukuh
saling menguat antara satu sama lain.

Hidup, Malaysia raya
lambang kegemilangan kejayaan bangsa
langkahmu berani bukan dari rasa takabur
tapi atas landasan kebenaran yang hakiki.

Kota Marudu
9 Ogos 2018













Lombok, Namamu Disebut

Lombok, namamu disebut lagi
gempamu meninggalkan korban
gelisahmu melangkah sempadan
luka-laramu menjadi deritaku.

Lombok, kejutan hari itu
menggoncang pulaumu
sepi di penjuru kalbumu
bimbang terlukis di langitmu

Lombok, pulau seribu daya
bangunlah tanah leluhurmu
keperihan ini tak akan lama
damai kembali di menaramu.

Kota Marudu
9 Ogos 2018




Sayang, Malaysiaku*

Ya Rabbi, sayang, Malaysiaku
negara damai membawa harapan
pada langitmu tiap mata memandang
tertawan pada biru langitmu
cahaya kasih terpancar tiap wajahmu
bagai air dari gunung mengalir
manis menyejukkan kalbu.

Ya Rabbi, di bumimu, ikatan kasih hidup
saling terima, menjauhkan dendam
tiap kata dilafaz lahir dari cinta damai
tanpa sempadan ia benih masa depan
akarnya  menjunam pada tanah leluhur
jadi pohon rimbun yang berbuah manis.

Laillah ha Illallah, Muhammad Rasulullah

Ya Rabbi, Tiap kebaikan akan menjadi khazanah
tiap kesatuan akan menjadi kekuatan
derhaka itu api yang merosak
memusnahkan cinta dan kasih sayang
kemerdekaan ini bukan dari tipu muslihat gelojoh
tapi, pengorbanan dan perjuangan yang gigih.

Ya Rabbi,
Sayang, Malaysiaku
burung-burung hayat
tak akan pernah diam dalam lingkungan sendiri
terbang jauh melewati sempadan,
kau tak akan berhenti terbang dan jelajahi
cakerawala dan orbit baru.

Ya Rabbi, Kalau kau memang yakin dan tulus
kekasih, tiada yang akan membiarkan kegelapan masuk
tiada yang akan membiarkan dirimu dalam kanca sengketa
tiada yang akan merosak taman negara bangsa tercinta.

Jayalah, negaraku, Malaysia raya
Jayalah, negaraku, Malaysia raya

Ya Rabbi, kedamaian itu selama, arah tuju kemenangan
paculah, kuda semberani, pada lahan baru
purnama pada langitmu, matahari telah terbit di menara tinggi
saksikan bangsa ini tak akan pernah kalah
dari bumi leluhurmu cahaya kasih sayang pada wajah anak-anakmu
Seratus tahun lagi tidak terlalu lama kedaulatanmu abadi.

Ya Rabbi,
kemenangan menjadi sempurna
cinta menjadi buah yang manis
Sayang, Malaysiaku.

Kota Marudu
9 Ogos 2018

*Dideklamasikan pada Malam Puisi Di Ambang Merdeka, 30 Ogos 2018, Hotel Shangrilla anjuran Pekesan, Ahmadiyya Muslim Malaysia, Persatuan Tallesaemia Sabah dan Persatuan Penderma Darah Sabah.




Wednesday 8 August 2018

Gempa, Gempa Di Pulau Kekasih

Gempa, gempa di pulau kekasih
gema doa di langit yang resah
rahang bumimu telah bergerak
setelah itu sepi panjang di dinding kalbu.

Gempa, gempa di pulau kekasih
kasih sayang di malam lara
suara-suara hilang tertimbus
tak sempat memanggilmu pulang.

Gempa, gempa di pulau kekasih
datangnya begitu cepat
kau tak sempat meraih
tangan lesu di ranjang mimpi.

Gempa, gempa di pulau kekasih
wajah-wajah bagai mendung langit
menafsir kembali malam semalam
di halaman sendiri.

Kota Marudu
8 Ogos 2018




Apakah Ini Suatu Isyarat

Apakah ini suatu isyarat
gerak langit bersatu dengan lenggang bumi
gelisahmu melenyap mimpi-mimpi gundah
kedamaian berubah menjadi bukit runtuh.

Apakah ini suatu isyarat
gempa itu telah mengirim gelombang
tiap kalbu teruji sekali lagi
gerangan apa dari terang menjadi gelap.

Apakah ini suatu isyarat
pulau ini seperti medan pertarungan
matamu tunduk mencari pegangan
di pulau ini kau kehilangan.

Apakah ini suatu isyarat
kembali ke pangkal jalan
setelah ini pintu fikirmu tersingkap
tiap kata dan tindakan ada padanya.

Apakah ini suatu isyarat
membuka rahsia suatu siang
dan mengheret pulang
kedamaian yang hilang.

Kota Marudu
8 Ogos 2018





Tuesday 7 August 2018

Gempa Di Pulau

Gempa datang kau kehilangan landasan
tanah di bawah ranjangmu bergoncang
doa-doa terhimpun pada anak-anak kata
bertengger pada dahan pohon samawi.

Kegelapan tercipta mencari pintu selamat
isyarat telah turun dengan tafsiran
tiap kejadian ada rahsia yang terungkap
samawi telah memberi peringatan.

Resah yang menggulung mimpi
suara-suaramu tertekan pada halkum
kebigungan pada hari-hari gerhana
telah menyingkap tabir sebuah harapan.


Kota Marudu
Ogos 2018

Saturday 4 August 2018

Salam Ukhuwah*

Pintu langit telah terbuka
bumi telah terbongkar rahasianya
suara itu telah memanggilmu
jalan ke puncak selepas fajar
persaudaraan yang tulus
dijabat dan salam terucap.

Kata-kata adalah bunga-bunga tawajuh
berakar pada kemuliaan bangsa merdeka
di lembah ini tumbuh pohon asal samawi
bertahan dalam segala musim
Nusantara bumi berdaulat.

Kedatanganmu dengan salam ukhuwah
pergimu dengan kasih dan doa
suara-suara yang kau lafazkan
gemanya sampai ke hujung benua
hadirmu di sini isyarat kedamaian
warna-warna indah yang menawan.

Kau bertahan dilambung gelombang
kalimat-kalimat rindu di dinding sejarah
menjadi khazanah bangsa merdeka
dalam lumba meraih kurnia-Mu
ribuan siang terlalu pendek dan cepat
yang abadi adalah persaudaraan sejagat.

Kota Marudu
4 Ogos 2018