Wednesday 30 November 2016

Mimpi Rohingya (Rohingya)*

Gempa gempur siasahmu
menconteng sejarah bangsamu
Myanmar, kemanusiaan terkoyak
para pendita turun lapangan
membacakan mantara ke telingamu
menjadi seteru kebencian.

Rohingya, bukan kekalahan
ketika kejahatan memuncak
kau bertahan pada kesabaran
mereka ingin meriebut  tanah
di bawah telapak kakimu.

Kebencian tak akan bertahan
air dari gunung telah turun
isyarat langit kekuatan
tak terkalahkan.

Kesakitanmu pasti berakhir
tanah Arakan yang gemilang
hidup dalam mimpi Rohingya
kemenangan anak bangsamu
perjuangan hayat dan
kebenaran yang tak akan
bisa mereka diamkan.

Nilai
Disember 2016



Friday 25 November 2016

Air Mata Rohingya (Rohingya)*

Rohingya,
Kau adalah gunung kurnia
bumi melindungimu
langit mampan dan lautan
halamanmu berteduh.

Ketika kau diburu
alam menjadi tembuk
mengabui mata pemburumu
sungai-sungai membawamu
lembah damai.

Arakan melambaimu
kau bukan sendiri
penderamu kehilangan jejak
ketenanganmu telah tergugat
kau terbuang dari tanah leluhur.

Pendita Ashin Wirathu,
dari mulutnya
kebohongan dan api membakar
dan gelap mata
tapi ia diam dan merelakan
kerosakan dan pembunuhan
Rohingya di siang jerebu.

Aung San Suu Kyi
menconteng langit kedamaian
dan membuka pintu
datangnya kegelapan panjang
Myanmar, bumi menyaksikan
kebiadapan dan maut
padamu Rohingya.

Myanmar, kau melepaskan
raksasa di angkasaraya
dan tanah-tanah Rohingya
kau masih buta
demi waktu, malapertaka
kau ciptakan menjadi
tombak-tombak menusuk
pulang ke dirimu.

Nilai
November 2016

Gema Suaramu, Rohingya (Rohingya)*

Rohingya,
Gema suaramu telah telah melewati sempadan
kami mendengarkan lagu penderitaanmu
hingga ke dalam mimpi malam-malam buruan
bagai sembilu tajam yang menghiris-hiris kalbumu.

Ketika peradaban bangsa runtuh kerana
dendam amarah dan kejahatanmu makin buas
kegilaan yang tak terkawal telah
nanti akan menghukum dirimu sendiri.

Rohingya, kesabaranmu adalah samawi
kecemburuannya tak akan merelakan
kebiadaban dan kezaliman musuh-musuhmu
melantun sebagai boomerang memusnahkan tuannya.









Thursday 24 November 2016

Rohingya, Meraih Kasih Saudara Ansar(HE)(Rohingya)*

Rohingya, tak usah kau gusar
sekalipun mereka ingin menghiris sukmamu
malam durjana ini akan berakhir
dan kedamaian kembali ke rimba Arakan.

Kemenangan anak bangsamu
hidup dalam jiwamu sejak kau lahir
dan kau akan bertahan sepanjang kurun
kejahatan akan kehilangan landasan.

Biar cintamu merangkum seluas benua
kasih sayangmu akan menghapuskan api dendam
ketika matahari musim semi di ufuk samawi
kemenanganmu sebagai bangsa merdeka.

Biar airmatamu menitis dalam sujud dan doamu
kata-kata dan tindakanmu tak akan membalas
siasah khianat yang memisahkanmu
kerana kau akan berdiri di lahan kedamaian.

Ketika kezaliman turun sebagai wabak
kau telah menyeberangi sempadan
sebagai muhajirin datang berhijrah
dan meraih kasih dari saudara Ansar.

Kuala Lumpur
2015

*Disiarkan Harian Ekspress 25 Disember 2016

Rohingya, Kesabaranmu (HE) (Rohingya)*


Keramaian desa-desamu dalam satu malam
berubah wajah seperti halaman yang ditinggalkan
kau tak melihat mata jiranmu ketika lalu
api amarah membakar tanah Arakan.

Kau telah membunuh mimpi-mimpi Rohingya
menyiksanya seperti haiwan buruan dan
jalan pulang telah ditutup dan kau
menjadi algojo yang paling kejam.

Rohingya, duka-laramu lambang kesabaran
semangat hidupmu tak akan dipadam
sejarah bangsamu dan persaudaraan sejagat
telah hidup dalam mimpi Rohingya anak-anak bangsa.

Kezaliman yang ditimpakan padamu
akan pulang kepada mereka
dan kemenangan yang diraih itu
hanya bertahan dalam waktu sedetik.

Rohingya, kesabaranmu akan melukai
musuh-musuhmu yang durjana
dan mereka tak akan bertahan
kerana bumi sendiri tak akan merelakan.

Nilai
Oktober 2016

*Disiarkan Harian Ekspress 27 November 2016





Rohingya, Ceritamu Belum Berakhir (Rohingya)*

Bumimu hanggus di siang hari
kau saksikan bagaimana kata-kata
menjadi puing-puing dan gema suaramu
makin jauh menyeberang sempadan.

Pabila kedamaian sukmamu terbang
mimpi Rohingya seperti abu di bawah
telapak kaki durjana di malam dendam
mengintai dari segala penjuru.

Kau berlari ke tanah sempadan
hutan khatulistiwa seperti melindungimu
sampai ke negeri sumur mata air
sesekali menoleh kalau jejakmu ditemukan.

Ketika gunung seperti telah tertawan
dan puncak kedamaian itu hampir kau capai
mereka memulangkanmu kembali ke dalam
jaringan musuhmu  menunggu dengan amarah murka.

Rohingya, kulihat bulanmu luka-luka dan
walaupun mereka ingin kau hanggus menjadi debu
gema penderitaanmu suara yang tak dapat
didiamkan atau dihilangkan dari sejarahmu.

Nilai

November 2016

*Dikirimkan untuk siaran Utusan Borneo 24 November 2016