Monday, 7 January 2013

Turun Memangkah(Malaysia)

Wahai anak bangsa yang merdeka,
di negeri makmur dan sentosa
bukan esok kita diuji lagi sebagai bangsa
yang beradab. Tiap orang memikul
tanggung-jawab dan pelindung kepada keamanan.
Sebagai sebuah negara yang merdeka
kita ingin dari lembah gunung, jauh di pedalaman,
turun dari banjaran Crocker dan Titiwangsa,
ke liku sungai, menyeberangi laut ke pulau-pulau,
diharapkan hari itu adalah kemenangan
rakyat. Kerana suara-suara kalian teruji.
PRU adalah lambang negara demokrasi,
kalian turun membuktikan kebenaran itu.
Ketika kau turun memangkah, ingatlah
kau akan memangkah untuk negaramu
lambang-lambangmu itu adalah suara hatimu.
Jangan kau rasa tertekan atau dipaksa
kerana hari itu, rakyat kecil masuk jadi
jumlah dan jumlah bertukar kepada gelombang
dan semboyan. Ayuh, turun beramai-ramai,
kau datang dengan keamanan dan pergimu
pun dengan keamanan. Laksanakan impianmu
sebagai anak bangsa di sebuah negara
merdeka. Kesedaranmu adalah masa depan
negara ini. Dan masa depan negara ini
untuk ratusan tahun mendatang. Kita
semua, orang yang waras, pelindung pada
negara yang tercinta ini. Malaysia, abadi.
Malaysia, mubarak, Malaysia, berdaulat.
Wahai orang-orang yang berhikmah tinggi,
kita telah melangkah lebih dari setengah abad.
Rahmat Allah bagai hujan turun di bumimu
cukup dengan takarannya, di sepanjang tahun.
Ketika musim kemarau tak bertahan lama,
turunlah hujan merekah tanah kontang.
Ketika banjir, tak terlalu lama. Allah Ta'ala
pelindung negaramu. Doa-doa para mutaki
adalah doa-doa yang insaf dan sedar, jatuh
bangun bangsa ini di tanganmu. Justru itu,
amanat ini biarlah di tangan-tangan yang
sedar, ia adalah amanat yang patut dilindungi
dan dikerjakan dengan kemuliaan hati. Kami,
anak bangsa, pelbagai tapi satu, Malaysia, negara
dimana anginnya tenang dan iklimnya Khatulistiwa.
Wahai Tuhan Rabiul Alamen, Engkau yang
mendengar doa-doa, lindungi bangsa ini,
bangsa Malaysia ketika mereka diberikan
haknya turun memangkah pada PRU, tahun ini.

Kota Kinabalu
8 Januari, 2013
*ITBM
*Dikirimkan ke Majalah Dewan Sastera, DBP KL, 15 Januari, 2013







No comments:

Post a Comment