Thursday 24 January 2013

Selawat dan salam ke atas Muhammad, Rasulullah SAW. (Ketuhanan)

Ketika aku bangun dan melepaskan mimpi
pulang ke pati malam, aku siap melangkah
ke depan. Di pinggir ranjang aku duduk
membaca al Fatiha dan selawat dan salam
ke atas junjungan kita Rasulullah.

Aku mengenangmu Kekasih Allah, bukan sekali
tapi segenap waktu mengalir, namamu
dan kau wujud suci dan sempurna. Bagaimana
aku melupakanmu. Dalam diam aku
membaca selawat, tiada ruang dalam diri
aku tidak menyebut namamu. Aku ingatmu
dalam sukma. Inilah kecintaan tumbuh
dalam ruas dada. Ketika namamu, Muhammad,
Rasulullah,disebut, Yang Terpuji, air mata itu
bergenang di tebing bagai air ingin mengalir.

Jiwaku merontah dan tertekan seakan ingin pecah.
Kami tak sanggup mendengar apa lagi ketika
namamu, Muhammad, Rasulullah, Kekasih Allah,
diconteng dan dikeji. Kami sanggup diri ini
dicincang. Kami sanggup melihat anak kesayangan
kami disakiti tetapi kami tak sanggup nama wujud
suci ini dihina.

Hari ini aku mengingatimu dan duduk tenang
mencernakan sirat-un-Nabi. Kau adalah cahaya
yang memancar dari Cahaya-Mu. Tiap liku-liku
hidup itu adalah rahmat. Kau adalah wujud yang
sempurna. Cahaya dalam cahaya. Cahayamu
bersemi di dalam sukma, tiap seorang Muslim
akan mengingati dan merindukanmu. Ya Rabbi,
bagaimana aku tak bersyukur kepada-Mu, tanpa
Muhammad, Rasulullah, Kekasih Allah, kami
dalam gelap pekat dan dalam kesesatan.

Ya Rabbi, kerinduan ini tak terubat, cintaku
telah mencapai batas akan tumpah, aku adalah
debu jutaan batu dari tumit Kekasih-Mu.
Dan sekilas melihatmu dalam mimpi atau
dalam kasyaf akan menjawab kerinduan ini.

Kota Kinabalu
25 Januari 2013




No comments:

Post a Comment