Sunday 20 January 2013

Kesederhanaan Itu Indah* (Indah)


Tak usah kau gelisah aku akan membawamu bersama
menembusi lapisan bumi, dari ufuk ke khutub,
hingga ke galaksi. Aku tak akan meninggalkanmu.
Mari kita terus ke lembah jaya ke hutan rimba,
ke belantara kota raya, terus ke perdu langit.

Ketika aku tiba di pemukiman orang lapar dan miskin
sebuah syair tak akan dapat membuatmu kenyang
dan tak mungkin aku melepaskan penderitaanmu
seperti menonton berita ketika aku duduk
makan yang enak-enak melihat kesengsaraanmu.

Aduhai, biar syair-syair yang terucap itu
datangnya dari sukma bukan gumpalan kata-kata
pada kulit. Ketika aku menulis tentang kemiskinan
atau ketuhanan sedang aku sendiri tak melakukan
maka semua itu hanya kepura-puraan, dan permainan kata.

Tiap syair-syair itu dari benih yang halus, tulus dan
gerak kasih yang sedar. memakai kata-kata asing,
menyebut sifat-sifat Ilahi, sebenarnya-
pengertiannya tak berakar. Jadilah ia hanya luaran,
tanpa isi tanpa keindahan. Lalu syair-syairnya kering
dan tak memikat. Bukan datangnya dari sukma.
Bukan dari jiwa yang inginkan kebenaran itu.

Aku akan selalu sederhana. Membaca alammu sederhana.
Kerana kesederhanaan itu ada keindahan dan kebenaran.

Kota Kinabalu

21 Januari 2013


No comments:

Post a Comment