Tuesday 15 January 2013

Suatu Siang Kau Terbangun (Malaysia)

Pernahkah kau bermimpi
entah semalam, kelmarin, tahun semalam
ketika kau terbangun
bukan di langit samawi
atau menemukan emas di halaman rumah.

Pernahkah kau terbangun suatu petang
kau merasakan  telah berada pada esok
sedang kau masih di ranjang hari yang sama.

Tapi yang ini benar,
mereka bisa saja datang satu malam
menyerkapmu ke dalam guni
atau menggurungmu di dalam dek
tanpa melihat siang dan malam.

Kau adalah pribumi yang dirampas
impianmu
didera di perladangan tebu, pemunggut Guano
perlombongan dan penyelam mutiara di samudera.

Lautan Pasifik, lautan teduh,
di dadamu ada sejarah hitam yang tumpah
ada suara-suara lemah memanggil-manggil
sampai hari ini.

Ketika kau sedar, kau telah jauh
dan tak mungkin akan kembali
seperti kau berjalan kaki ke depan
tanpa merasa sebenarnya kau berjalan
berputar-putar dan di situ-situ.

Upahmu tak pernah diperhitungkan
sebenarnya kau seorang abdi.
Kerakusan dan ketamakan itu bukan
di pelantaran bumi dan gurunmu saja
tapi sampai ke lautan teduh, kau
diburu dan diculik di siang hari di desamu,
lalu kau terlontar di ladang tebu
dan pergunungan sajli Australia.
Yang lain
didagangkan seperti abdi. Ada.
Ketika
terbangun rupanya di tanah asing, Peru.

Suatu siang kau terbangun
wajahmu luka-luka, kering
dan derita dan penyakit mencengkam
ke urat-urat darahmu, akhirnya
mengoyak-goyak sukmamu.

Sekarang pun mereka masih
mengacu pistol dan merampokmu
pergi ke lombong-lombong beracun
kau, buruh murahan, sebenarnya kau
seorang abdi, didatangkan dari dunia ketiga.

Jangan lagi terbuka kemiskinan dari
pintu ini. Angkat suaramu dari timbunan
ruh-ruh nenek moyangmu.

Apalah erti kemajuan dan pembangunan
kalau dibangun dari penzaliman dan penindasan
orang kecil dan merobek-robek impian mereka.
Hentikan kejahatan ini, kembalikan martabat diri
satu bangsa yang diambil cara paksa dan tipu helah.

Bila suaramu terkumpul dengan suaraku dan
bumi pun ikut prihatin, kesombongan mereka
tak akan sampai ke mana,
tersekat di dada dan batang leher.

Kota Kinabalu
16 Januari 2013









No comments:

Post a Comment