Tuesday, 25 December 2012

Pada Bumi Aku Tetap Kembali* (Puisi)(Metamorposis)

Aku memulai sebagai catatan
ketika terpanggil aku pun menulis puisi
sukmaku gundah seperti samudera
dan angin di tengah malam.
Lalu huruf-huruf dan kata-kata
berjatuhan. Aku menyukai.

Siang tersingkap
aku tergoda memandang
arah seekor lebah menyibuk
suatu pagi di sebuah taman.
Aku diam tak menghalang
tiap gerak dalam peredaran waktu.

Ada mata yang tak bosan
mau melihat ke dalam sukmaku
di dinding langit
atau jauh ke dalam sukma di cakerawala
aku menempelkan harapan di situ.
Tapi pada bumi
aku tetap kembali.

Kekadang aku tak membaca
perubahan pada gerak dan sentuhanmu
barangkali aku gunung
yang terhakis dalam
pertukaran musim.

Sekalipun kau telah berjalan
di hadapan
aku masih bersamamu
meskipun sukmamu
dan diri ini jauh tertinggal
di atol kepulauan sepi.
Tapi, impian ini
masih mekar di pedalaman.

Kota Kinabalu
26 Disember 2012



No comments:

Post a Comment