Saturday 29 December 2012

Membalas Lafaz (Ketuhanan)

Ada seorang wanita sepanjang hari
ia menceritakan kebaikan-kebaikan
suaminya. Cintanya rembulan tak
pernah padam. Sekalipun hujan
angin ia tetap merindukan Adam.
Ketika ia pulang menjelang maghrib
di situ suaminya akan menunggu
dan menyambutnya dengan kasih.
Kebajikan dan martabat dirinya
diangkat dan dijulang tinggi sampai
ke pucuk langit. Jadi, aku tak heran
ia terus memuji-muji insan seorang
ini. Kini ia telah berpulang, tak akan
kembali. Kamarnya sepi,tiap malam
ia memburu mimpi, kalau saja ia
boleh hidup dan berkepak turun
dari langit dan tidur memeluknya
sampai ke hujung malam. Waktu
beredar, hari demi hari tanggal,
pintu itu terbuka, bimbangnya
hinggap di sukmanya. Hari-hari
berkabung mulai tersingkap. Tapi
merah rindunya mulai berubah
warna. Ia teruji lagi membalas lafaz.

Kota Kinabalu
29 Disember 2012
* Mingguan Malaysia, 16 Januari 2013
*AP BBSS

No comments:

Post a Comment