Saturday 5 May 2012

Terompah Waktu* (Metamorposis)

Nilamku, aku sedar dalam terompah waktu
kita teruji dalam empat musim mendatang
turunlah malaikat, kuselalu mendambakan
gerimis dari langit.

Ketika kau mengerang sakit jauh dari
jangkauku, kuhimpun kata-kata dalam
doa menjadi air dingin membasahi tekakmu.

Memang kau tak melepaskan dengan kata
sinar matamu cukup mengungkap yang tersirat
sedu-sedanmu melingkari rembulan
bukan kehendakku memberi kepak
terbang ke langit lalu lupa mempersiapkan dahan
supaya kau dapat hinggap dan berteduh di situ.

Nilamku, masih kuingat
udara segar musim panas
dalam rimbunan wangi bunga
senyummu bunga kemuning.
Di saat begini, kukirimkan
malaikat pendampingmu
biar hatimu tetap dingin
dalam terompah waktu.

Canberra
6 Mei 2012





No comments:

Post a Comment