Cerita ini belum selesai, sayang.
Melihat foto ma
berbaju kebaya dengan kerongsang emas
berkain lepas. Subangnya indah,
berantai dan bergelang emas.
Suka ma makan ambuyat dan gulai hati ayam
bila ke pasar ia membeli tapai nasi dan tapai ubi
dibungkus daun pisang, buah kedundung,
mangga, timun dan kepayas muda
nanti dibuat jeruk.
Ma bilang,
"Nin, sekali-sekali langkuas, sekali makan puas."
Ada rahsia, mau kau dengar, sayang.
Aku punya surat beranak dari zaman kolonial
alas plastik dijahit empat penjuru
"Surat beranak penting, jangan hilang." tegas ma.
Tapi surat beranak itu hilang tahun semalam.
Di malam api lampu minyak gas
ia mendodoi anak, kalau tidak bercerita rakyat
ada yang lucu ketika ma mengingat dan
mengucap dari abjad A sampai Z.
Ya, dodoi ma masih kudengar
jelas dengan senikatanya
sesekali datang bertandang
dan aku menyanyikannya.
Canberra
18 Mei 2012
No comments:
Post a Comment