Tuesday 22 May 2012

Datang Berita (Ketuhanan)

Datang berita sebagai hukuman
langit gemetar, gemanya bagai tertanjap
pisau ke dada
tak berdarah
bagai siksa silam datang kembali
bukan dalam mimpi
datang di siang hari
terbunuh
dibunuh
dan membunuh.
Ketika membidik, "dorrr"
mata buas sebagai pemburu
alam bagai kaca terhempas
tapi siapa yang peduli.

Tiap tembakan mengena sasaran
sambil menarik nafas puas.
Ya Rabbi, lihatlah, semudah itu
meregut hidup dan membunuh!

Aku melihatmu di kanta sejarah
aku melihatmu di siang benderang
aku melihatmu di malam sembunyi
tanpa dapat berkata sepatah
tanpa dapat menutup mata
tanpa dapat berbuat.

Malam meletus
bagai gempa gunung berapi
Ya Rabbi, aku tersiksa
ketika roda maut datang
dari manusia kepada anak manusia
dari manusia kepada hewan
tanpa ampun
tanpa maaf
tanpa sidang
bagaimana kau menyatakan cinta
lalu melukai tubuh kemanusiaan
mengheret dan membakarnya
seperti anjing jalanan di lorong-lorong 
seperti anak bangsat hina terhukum.

Tujuh petala bumi bangkit
tujuh rimba bergerak
tujuh puting biliung menjadi satu
tujuh lautan terguncang
"Ya, tapi siapa peduli."

Masih tembakan di kota yang musnah
masih tembakan di gurun terpencil
masih tembakan di lembah perang
masih tembakan di lorong-lorong
masih tembakan di laut pelarian
masih tembakan di depan mata.

"Dorrr, dorrr, dorr."
Satu, dua, tiga, sembilan
tiga puluh tiga, seratus tiga puluh lima
tujuh ratus  satu, seribu empat puluh sembilan
dua ribu, sejuta.......
siang mentari warna kunyit
maut tercium dalam udara.

Tujuh langit bermandi darah
tujuh lautan berkata,'cukup'
aku peduli!

Canberra
23 Mei 2012











No comments:

Post a Comment