Monday 14 May 2012

Puisi Buatmu, Dentis (OZ)

Ketika sendirian aku mengenangmu
bagaimana aku melupakan aroma 
atau landskap dalam sebuah mosaik hari.

Bila kerinduan di pojokan
menjadi resah cahaya pelengkapnya.
Suatu siang di ruang tamu
kau menghidangkan meat ball badam berkuah pekat
Yogurt yang kental.
"Kusiapkan sendiri resepi home made,"
lidahku bagai tanah kering baru tersiram
mengunyah perlahan dan menelan.
"Sedap."
"Tambah lagi."
Ia senyum puas.

Seperti seorang ayah ia melayani
di perantauan selalu didambakan
ketenteraman
rasa gundah sendiri kekadang alam tak seindah.

Ulit jejarinya lembut dan hati-hati
mencipta dan merekabentuk
perhiasan loket, gelang, cincin, rantai, anting
tapi, ia seorang dentis yang ramah.

Tapi ada rahsia
seperti malam dan siang ada rahsia sendiri
masa mudanya ia seorang peninju
dan bodyguard di negeri asalnya.

Suatu siang ia berbengkel di belakang rumah
matanya tekun memotong kayu
mesin gergaji tajam bergerak cepat.
Telefon berbunyi. Isteri mengangkat
bunyi mesin berlingkar di udara
bagai memotong siang
menjadi  keping-keping papan.
Ada panggilan mendadak dari isterinya
bagai lontaran batu mengena kepala.

"Ada berita tak baik. Meninggal..."
"Siapa."

Pandangannya ke arah isterinya
tapi, tangannya masih bergerak ke arah mata gergaji
jari telunjuknya  ikut terpotong melentur ke tanah.

Siang bertukar menjadi siang yang sebak.

Canberra
15 Mei 2012
















No comments:

Post a Comment