Thursday 10 May 2012

Cerita Kau Dan Aku* (Cinta)(Suasana)

Siang itu kami menuruni lurah
dan bukit menghadang ke laut.
kami melihat keindahan pulau
debur ombak seperti tak peduli
menghakis tebing yang bertahan.
Bunga karang mengeryik mata
laut biru pada mentari tampan.
Aku sedut udara lautmu sepuas
darah otot-ototku seperti kuda
menafsirkan tanah dan lautmu.
Kau toleh ke kanan, rambutmu
bagai terdampar di pulau kenanga
pandangnya gusar awan berinsut
ke barat seperti terapung di langit.
"Pulau ini hanya bertiang satu."
"Apa benar?"
Ombak seperti tak mengindahkan
perbualan suara dari tebing tinggi.
"Tapi mengapa masih dibenarkan
bermukim ke situ."
"Memang kehidupan itu asyik."
Mereka berpandangan dan
berpura-pura tak memahami.
Alam terus bergerak tanpa pamit
seakan berkemas-kemas pulang
Di sebuah curam tak terlalu besar
"Hanya sedikit, melompat, dik,
biar kupegang tanganmu." Kataku.
Ia berdiri, seperti kehilangan arah.
"Ayuh, hanya sedikit lagi,
kan kau sudah di pinggir."
Ia masih membisu tak bergerak.
Kulihat pepohonan hutan kelapa
senyum sinis dan tertawa kecil.
Kutatap matanya memberi kepastian
Ia menarik nafas, sekuat tenaga
lalu melompat ia tercuat ke udara
menerjang dengan kaki sekuatnya
"Alhamdulillah, lihat bertapa mudah.
mengambil keputusan dan bertindak."

Canberra
10 Mei 2012




No comments:

Post a Comment