Kuterbangkan
kapal terbang kertas
terbang bersama hati
ke langitmu.
Kulihat jalanmu
melebar mengerat bukit
masuk ke halaman kota
di tebing laut itu
ada desa hanggus
dalam satu malam
bagai foto silam
yang terbakar
mereka pun tak kembali.
Terbang, kapal terbang kertas
terbang, terbang bersama hati.
Kulihat hutan bermain
jadi taman perumahan
dibuatkan jalan-jalan
dan nama-nama baru.
Pohon rambutan dan
pohon mangga
dibawa pindah
ke tepi hutan
wajah-wajah berubah
begitu suaramu lepas.
Terbang kapal terbang kertas
terbang, terbang bersama hati
aku belum mau turun
tapi, kau merendah juga
terjunam ke dalam laut.
Canberra
30 Mei 2012
Nota: Puisi ini dalam proses penerbitan antologi puisi Kaltim-Sabah
No comments:
Post a Comment