Sunday 6 May 2012

Permata* (Cinta)(Suasana)

Kudengar suaramu bagai  air hujan
yang turun membasahi lembah hati
lalu aku menurunkan bait-bait puisi ini
mengalir bagai oksijen di dalam
serambi urat-urat halusmu.

Menghimpun semua harapan
dan menakluki sebuah mimpi
pakatan manis seribu daya.

Kudengar suaramu bagai laung di gunung
terasa mendekat tetapi jauh
suara itu terbang bersayap melingkari langit biru
mencarimu ketika ia pasti  kau yang
terbaring di kamar sepi ia turun
lalu hadir dalam mimpimu.

Kudengar suaramu bagai menggenggam
malam lalu memeras, mengambil patinya
ketenteraman langit kedamaian lautan
adalah kami pasangan sang kekasih
yang mengali permata dari sumber-Nya.

Canberra
7 May 2012






No comments:

Post a Comment