Saturday 5 May 2012

Sekalipun Anak Orang Lain (Anak)

sekalipun anak orang lain
mereka itu sapaan lembut dari langit samawi
dari benih cinta datang bersiram di purnama penuh.

melihat mereka adalah cermin  jati diri
di jalanan dan lorong  gelap
tanpa alas kaki matanya mencari harapan.

sekalipun anak orang lain
lahir dari rahim seorang ibu

ia menjolok rembulan dalam mimpi
ia bersayap terbang ke bintang kartika
mereka bilang,

"di sini, bukan kepunyaanmu
lebih baik minggir."

ia tak mengenal huruf
kosa katanya
dipunggut dari timbunan
runtuhan kota
desa yang terperangkap
dan tersegap dalam perang.

wajahnya ranum mangga
terperogok di dalam debu di lorong gelap.

negara yang mau jadi besar
melupakan jeritan mereka
kerana mereka adalah tikus
dan anjing jalanan.

sekalipun anak orang lain
jantungnya berdegup
siang yang berdebar
malam yang gerun.

siapakah petualang yang
memburu wajah-wajah jambu merah
atau si kulit manggis?

sekalipun anak orang lain
anak kita juga
berhenti menembak mereka dengan peluru
berhenti memburu mereka.

Di timbunan sampah
di tembok sepi
di demo
di pasar malam
di pantai
di restoran
di stesyen bus
di kempen pilihan raya
di malam gelap
mereka selalu ada
kalau tidak
bebayangnya di ekor mata.

Sekalipun anak orang lain
dari adam dan hawa
kalau kau tak dapat
menghulurkan tanganmu
membelai kepalanya ketika
ketemu pun sudah mencukupi.

Sekalipun anak orang lain
angkatlah mereka
supaya mereka bisa tersenyum
dan mengucapkan terima kasih ma
Tuhan akan senyum padamu.

Canberra
 6hb May, 2012

Nota: Puisi ini dalam proses penerbitan antologi puisi Kaltim-Sabah.


No comments:

Post a Comment