Thursday 10 May 2012

Lagu Sebuah Rumah (OZ)

Dulu  di tanah itu  semak belukar
dan berbatu-batu, hanya dekat ke pantai.
Berjejer pepohonan kelapa. Angin laut dari
barat bertiup. Tak jauh ke dalam sebuah tasik
yang membawa ke sebuah tasik yang lain lagi.
"Ya, aku akan dirikan rumah di sini."
"Tidak besar, sederhana saja." suara hatinya berbisik.
Sejak itu, fikirannya seperti labah-labah membuat sarang
tiap kali ia melintas jalan itu matanya melirik sekilas.
"Mendirikan rumah mesti dirancang."
Jiran kebetulan teman telah lama berangan.
"Segala katamu, bohong belaka."
"Kau mau penghormatan sebagai suami, tapi melihat
penghormatanmu sudah terbang jauh ke bintang."
Tambah isterinya, memarahi suaminya.
Ia masih berangan, duduk di beranda depan
memandang ke hutan di lereng bukit
di seberang tasik. Di situ masih hutan jati,
di situ  ada pepohonan rumbia, kebiasan orang
di sini membuat atap.
"Rumah adalah sebuah kebahagian."
"lambang penghormatan,
 kewibawaan seorang suami." Tegas isteri jiran.
Ia merenung gerak labah-labah membuat bersarang
di penjuru rumah. Gemerisik anak tikus di celah
atap rumbia.

Canberra
10 Mei 2012












No comments:

Post a Comment