Jumaah tiba berseri
kami pun datang berseri wajah
kupakai songkok hitam
dan mengeryik mata
pada mentari musim gugur
ia membalas, "salam buatmu."
Di luar bangunan, seorang ayah
memarahi anak-
kerana enggan masuk ke dalam
mulutnya bercerutu, masih belum berganjak
kemahuannya duduk sendiri.
Selepas wuduh,
aku dekati anak kecil
matanya menatap mataku manja
"Mari sayang, kita masuk ke dalam."
Terasa ia mau menyambut kedua tanganku
tapi mengundurkan niatnya.
Aku senyum, meninggalkannya tenang.
Anak matanya melihatku pergi
sambil kepalanya menunduk sedikit.
Kukerjakan sunnah dan kini
duduk mendengar khutba.
Mataku melirik ke pintu sebelah kiri
anak kecil itu telah berdiri di depan pintu
melangkah dan berhenti, lalu berjalan cepat-cepat
duduk di sebelah ayahnya.
Segaja aku tak melihatnya
memandang ke depan mengulum senyum.
Canberra
11 Mei 2012
No comments:
Post a Comment