Wednesday 3 April 2013

Sabah (Merdeka)

Tanah mimpi penyair menjadi kenyataan
kepadamu anugerah Tuhan bukan kebetulan
banjaranmu menjulang sampai ke pusar langit
di sini pendatang menemukan lubuknya
pulau-pulau seperti rantai mutiara di leher
gadis pribumi. Sungai, teluk laut tercantum
seperti dekur nafasmu ketika tidur lena.
Di dalam rimba jatimu banyak rahsia
menjejakinya bermakna kau akan tertawan.
Di sini, hewan terbaik pernah diciptakan
kau tak akan menemukan di benua mana.
Flora dan fauna tumbuh dari tanah kasih
sayang dalam iklimmu air terjun mengalir
mengalir langsung dari langit samawi.
Di lautmu bulan berendam dan telah beredar
langit perlahan dan sentuhannya halus
pada tiap sukma yang mendambakan.
Di bumi ini, lahir anak-anak peribumi
rahim terpilih dan subur. Burung-burung
mengindahkan langit dan bumimu. Rongga
nafasnya keluar nazam dan gurindam yang
membangkitkan semangat dan tekad berjuang.
Kupanggil kau yang hilang di malam gerhana
pulang dan menyaksikan hutan belantara telah
membuka mulutnya. Burung-burung telah 
berpergian membawa pesan-pesan dan amanat
'kami tak ingin tertinggal, kami akan mencipta
dan menerpa ke depan ikut dalam gelora
samudera sejarah.' Kota di pesisir, belantara
dan pusar bumi ini berbicara dengan alammu.
kami bukan terasing dan tak ingin diasingkan.
Kemerdekaan bukan bayang-bayang sejarah
menghantui masa depan. Tapi daya ketahanan
dan perjuangan melahirkan mitos-mitos dan
legenda-legenda tak hilang dalam peredaran
waktu. Kerana kami selalu mendamba-Mu.
Sekalipun di tanah ini kami dalam keperihan
dan kemelaratan. Hidup kami kerana kasih
sayang-Mu. Di bumi  ini dimulai hidup,
di garis penamat kami akan bersama-MU.

Kota Kinabalu
4 April 2013

*Antologi Kemerdekaan




No comments:

Post a Comment