Wednesday 3 April 2013

Rojak Timun (Malaysia)

Suatu pagi aku memanggilmu
kau datang perlahan dan duduk
di sebelah. Hutan bukit di halaman
baru melepaskan wap, masih
seperti mengheret dan perlahan
melepaskan kisah silam semalam.

Aku berbisik seperti melepaskan
sebuah keinginan. Dan mengharapkan
permintaan itu terkabul. Ia tersenyum
dan berlalu.

Sebenar aku tak meminta lebih
dari yang patut. Tapi ketika berdoa
kata-kataku terbiasa meluncur
bertambah dan bertambah dan bertambah
sari kata. Aku tak pernah kesal sekali
pun kepala aku bertahan di atas
sejadah. Kata-kataku terus mengalir.

Anak mata mencari arah ke dapur
seperti dunia senyap seketika
aku sempat berangan-angan
menyentuh langit dan melayang
ke kepulauan jauh dan sepi. Aku
melihat ia datang perlahan dan
hati-hati.

Di atas meja diletakkannya
botol gelas berisi rojak timun.
Air liurku menitis di atas lantai
seperti bayi yang baru merangkak
aku pun mengunyah sepotong
rojak timun dan jauh di dalam
sukma aku merasakan kepulangan
ini memang bermakna. Kerinduan
aku bertahun-tahun telah sempurna.

Kota Kinabalu
3 April 2013










No comments:

Post a Comment