Wednesday 3 April 2013

Gema Suaramu*(AKL)

Damailah sukma, mengapa kau masih berharap
kalau mengharap itu hanya membuatmu lebih
kecil dari biji sawi. Keluar dari lubang pertapaanmu,
sekarang masuk musim memburu.
Kau tak mendengar kata-kata, yang kau
anggap sebagai letusan mercun di malam hari
indah hanya sekilas.

Gema suaramu melantun ke sana ke mari
terakhir ia hinggap di menara tinggi. Di situ,
ia menjadi burung berkepak lebar dan berparuh
tajam. sekarang ia terbang ke langit. Sempadan
tak bertepi, seluas cakerawala. Matanya tajam,
sampai ke masa silam, kembali ke tanah leluhur.

Bumi memanggil sekalipun kau telah
menjauh tapi ia tetap melambai. Sayang,
mereka tak melihat keindahanmu.Usah
ditanyakan mengapa kau menjauh? Mereka
berkata, semua cara dan taktik terbuka
demi meraih kemenangan. Kau tak
akan rindu dalam kesibukanmu mengisi
harianmu.

Kita saling terkait. Yang membedakan kita
hanya protokol dan surat rasmi dan aku
orang kecil tak perlu surat dan protokol.
Sekalipun dibuat protokol, aku masih bisa
membaca matamu sampai ke dalam sukma.

Kota Kinabalu
4 April 2013

*AP 10 Penyair,'Kembang Langit', Qamaruddin Assa'adah, 25 April 2013 (Mei 10)





No comments:

Post a Comment