Saturday 13 April 2013

Aku Bukan Don Quixote*(ACDK)

Aku mengenangkan bangsaku seperti aku
melihat wajahku di tepi kolam yang mengalir.
Musim bersilih ganti, aku telah jauh, dan tak
akan kembali. Di sekujur tubuh indah ini
ada berkas dan paruh, aku merelakan. Dalam
kepahitan ada kemanisan bergandingan. Sedang
yang manis, akan kuceritakan kepadamu berulang-
kali kerana telinga yang mendengar selalu ingin
cerita manis belaka seperti mentari dan rembulan
tak pernah menyimpan rahsianya.

Ceritaku adalah cerita orang kecil, langkah ini
pun adalah langkah tak seberapa. Tiap langkah ada
derap ada bunyi dan debu yang bertebaran, tidak
pula terlalu besar. Biar pun sedikit, tiap langkah
yang terus menerus, akhirnya akan meninggalkan
tanah kelahiran jauh di belakang. Dan langit adalah
tunjangan teman di waktu lara dan sendiri.

Ketika dalam mimpi gerun di malam-malam getir.
Langit bertukar jadi tofan dan samudera lautan
bergelora membantai kepulauan sukma. Aku
bertahan sedaya kemampuan mengalahkan raksasa,
naga dan ruh jahat seperti dalam legenda.

Dalam sukma, aku adalah orang kecil.
Perjalanan panjang ini bukan ingin menjadi
wira dan tidak juga aku mendatangkan ruh-ruh
kegelapan itu hadir dalam diri. Aku,
bukan Don Quixote.

Di sini, aku berhenti sebentar, mengibas-ngibas
debu-debu yang hinggap dan selesa di seluruh
badan, baju dan seluar. Pada kasut melekat
lumpur kini telah mengeras.

 Kota Kinabalu
14 April 2013

*Coretan Dinding Kita, 14 April 2013

No comments:

Post a Comment