Kau tidak seperti dulu
sepi dan ditinggalkan
sendirian.
Langit sirkah
berendam dalam desamu
kau menjadi pendiam.
Hari-hari adalah perhitungan
bunyi gong meredup
ditelan bumi.
Getaranmu teresap
warnamu kelabu
yang terlangkah tak
dapat diundurkan.
Akhirnya kau
membisu dan menyingkir
deru angin
dan ombak berguling
ke pantai, santai.
Sekarang
curiga mulai tumbuh
meliar ke dalam mimpi
dan di langit terluka.
Kita tak bertantang mata
ketika duduk minum
atau berpapasan.
Sekalipun payah
ia paksakan mengucap salam.
Kota Kinabalu
27 March 2013
No comments:
Post a Comment