Friday 29 March 2013

Antara Kita Itu Ada Jarak*(ABMMK)

Ketika aku bertanya padamu, seperti mengali
rahsia tanah
aku tak menuntut pagar halaman rumahmu
Mengapa diam si umang-umang di dalam lubang
menunggu air pasang?

Aku tak menyesali menantang anak matamu
ada letusan api tanpa disedari dan perahan air limau
yang paling sedikit membuatmu gusar.

Keserakahanmu untuk mempunyai
begitu hebat, kau tak pedulikan persaudaraan
tertendang supaya membuat laluan padamu.

Ingat, aku tak akan mudah
melepaskan yang tergenggam
tanpa bereaksi sekalipun  kemarahan ini
telah hanggus di dalam sukma.

Semalam kau tak mau menjawab
apa lagi bermuafakat, kerana kau
selalu memikirkan kebersamaan itu
menutup jalanmu sendiri.

Aku belum menuduhmu
mata pedang ini masih menjunam
ke bumi. Sekalipun ada kesempatan
aku tak akan mempergunakan senjata ini.
Masih ada waktu air yang keruh
mengalir menjadi air jernih dan pelega musim
dahaga.

Ya, Rabbi, jangan aku melafazkan
kata di luar sempadan dan bertindak
kehilangan akal sekalipun sesaat
dan sukmaku mulai menganggapnya
musuh.

Aku masih membabat hari-hari luka
dan suara ini tak akan berhenti
kau tak akan dapat berdalih dan
berpura-pura dan menyepi menjadi
batu di bukit tinggi.

Antara kita tumbuh lalang dan
semak samun yang tebal. Mendatangimu
menunggu langit medung beralih.

Kota Kinabalu
30 March 2013

*AP Bebas Melata MELANTUN KASIH, EDITOR, Othman Ramli, Sarjana Media SDN                               BHD, 2013.



No comments:

Post a Comment