Saturday 16 March 2013

Menafsir Sejarah Sendiri (Kemerdekaan)

Ia pun mulai menafsirkan sejarah
begitu yakin hingga pendengar tak
akan membantah bual dirinya.

Tiap orang memiliki rahsia hidupnya
yang zahir dan yang tersembunyi
ia adalah sejarah dari kehidupannya.

Kekeliruan menuntut sejarah
curiga dan wasangka menjadi
bibit peperangan dan dendam
darah turun-temurun.

Melunturkan sejarah
menghilangkan saksi kebenaran
mencipta kebohongan dan tuntutan.

Sejarahmu dan sejarah kami
tidak akan terkandung semua
yang nyata tetap kebenaran
yang tak boleh dijual beli.

Merampas kebenaran lalu
meminggirkan hak dan suara
kebanyakan dari inspirasi
kemerdekaan, tidak, samsekali
tidak akan dapat dipaksakan
apa lagi memaksa malam panjang
dengan bersenjatakan kekerasan.

Sejarah yang abadi
akan selalu memberikan peringatan
kepada jenerasi mendatang
dan bangsa.

Ketika kau bersikeras
membenarkan sejarah tentang dirimu
aku membalasmu dengan adab
ternyata kau salah dan keliru.

Di sini sudah ada sejarah
tanah pribumi ini dan sejarahnya
di tangan kami sendiri dan
bukan di tangan mu.

Kota Kinabalu
16 March 2013

*Antologi Kemerdekaan

No comments:

Post a Comment