Aku terlalu perlahan
membawamu
langit purnama.
Degup sukmamu dan suara
mengerang di malam buta telah
menyerap
ke dalam mimpi.
.
Waktu jauh
ke dalam senja.
Tapi sosok tubuh ini
menunduk
membasahi sajadah
doa-doa panjang dan
suaranya ditelan waktu.
Aku melihat
syurga dalam sukma dan mata tuamu
Mama, memandang
samawi seperti dirinya telah
melayang ke pusar langit.
No comments:
Post a Comment