Wednesday 27 January 2016

Waktu Mengalir* (Ketuhanan)

Kalau aku tak menegurmu siang itu
bukan kerana aku tak mengenalmu
seperti gunung dan lautan terasa terpisah oleh
sempadan waktu namun jiwa tetap satu.

Sebenarnya seperti kita semakin jauh
masa itu terasa jaraknya makin melebar
percakapan lalu tak ada titik temu
suaramu telah tinggi meluncur kasar
kata-kata derhaka pulang pada tuannya
saat kata-kata telah menjadi doa-doa
lalu menjadi syafaat dan pegangan.

Firasat turun mengalir seperti hujan semi
mimpi-mimpi malam telah menyentuhmu
kau menafsirkan kata-kata yang terucap
kehadiran yang dikasihi cahaya melimpah.

Aku bukan menidakkan kehadiranmu
kau memeggang amanah dan berhak
taat dalam menyempurnakan janji-janji
telah terkandung dalam takaran waktu
datang dalam munasabah diri pada-Mu
dengan hati tawajuh dan istiqamah.








No comments:

Post a Comment