Friday 22 January 2016

Merapok (Lanskap)*

Kau melangkah sempadan menjelang senja
menghirup udara malammu mengundang
malam tragik itu telah menjadi malam silam
kau, qari menambat sukma pendengarnya.

Malam itu kau tilawat Al Qur'an
menyejukkan setiap hati
desamu pasrah pada tamu undangan
tapi malam satu ini lain dari seribu malam.

Sebelum merdeka Pak Dalang sudah
mendatangi desa dan mencari penonton baru
hiburan wayang alasan duduk bermalam
desa-desa di pinggir sempadan.

Kini ingatan itu meredup jauh dalam kalbu
kau telah pulang gema suaramu kepul ingatan
selamat tinggal Merapok, lauk yang kau  makan
jadi tulang di lehermu hingga hari terakhirmu.



No comments:

Post a Comment