Mantanani,
kegilaan di malam tofan
semangatmu
menembusi langit kejora.
Mantanani,
terasa nadi nafasmu
bagai malaikat turun
mengelus kening matamu.
Mantanani,
dicarimu dalam rembulan
bahasa yang terindah
tapi kehilangan melodi
dalam sebuah lagu.
Yang terdampar di pulaumu
akan ditemui duduk di beranda
yang hilang di remang malam
tertimbus di bawah telapak kaki
yang kalah dalam pergelutan
waktu
terbawa jauh ke pulau sepi.
Mantanani,
di wajah senja merah saga
goresan halus menekan
pantai yang bertahan
dari suara-suara terkandas.
Mantanani,
kembangkan pelapahmu
dalam tempias gerimis laut
kau telah dilepaskan.
Canberra
25 Jun 2012
No comments:
Post a Comment