Wednesday 27 June 2012

Keretapi dan Pa Musa (Malaysia)

Siang pun bergenang
keretapi bergerak perlahan
dalam irama teratur
melaju ke depan.

Bunyi gerabak
seperti tolak-menolak
lagu latar pada sebuah siang.

Di depan
tak ada penumpang
aku sendiri menatap
pada hutan kecil terbongkar
bukit yang rata
sungai yang keruh
desa yang terseret
jerebu di matamu.

Di sebuah stesyen sepi
aku seperti melihatmu
dari perang terakhir
seseorang dari masa silam
tubuhnya berdarah
seakan ia mengangkat tangan kanan
dan memberi salam.
Kudekati pintu gerabak
tapi, Pa Musa
kau telah hilang.

Canberra
26 Jun 2012


**Antologi Puisi "Zikir Cenderawasih, oleh Haji Bung Johar, Sabahuddin Senin dan Haji Domeng, Borneo Top Publishing House, 2014.







No comments:

Post a Comment