Sunday 24 June 2012

Ia dan Urduga (Perempuan)

Siapakah pengecut yang terselindung
di dalam malam kelam
takut masuk ke dalam gelanggang
di bawah cahaya terang.

Di lorong-lorong malam gelap
rupanya ia asyik menjilat luka kakinya
bersyair tentang seorang penggoda
dan pergi sebagai raksasa dalam sukmanya.

Urduga, pacu, pacu kudamu, biar ia melihat
bagaimana lincahnya kau di lembah hijau
derap larimu menggegarkan rimba jati.
Ada lagi rahsiamu, bagaimana kau menghentikan
cengeng dan ketika kehujanan malam
ia mengigit kuku-kuku jarinya kedinginan.

Aduhai Urduga Ibn Batuta,
panahmu akan melukai raksasanya.
Hanya ia sering mengetuk-ngetuk
gigi bawah depan
dengan telunjuk sambil berkata,
"Aku tewas lagi dalam pertembungan dua hati."

Canberra
25 Jun 2012

*'Urduga, pandai menunggang kuda, memanah dan menulis Arab'...Ibn Batuta  1304 1369

No comments:

Post a Comment