Kau musafir membawa sukmamu
tapi kau sendiri tak tau di mana
perjalananmu akhir.
Kelihatannya tak ada jalan kembali
pertemuan malam itu adalah
yang terakhir.
Gema suaramu makin jauh
cintamu bagai tak tertahan
dalam pergeseran waktu
terlalu cepat.
Dari barat kau terbawa jauh
ke timur. Kau masih mencari
persinggahan.
Siang yang terkupas
terasa pedih seperti tercuka
Gelisahmu seperti gelombang lautan
mengheret dan mencekekmu
ke Pusat Tahanan
di kepulauan asing.
Barangkali kau tak akan pulang
tanah airmu jadi badai sahara
yang menerjamu dalam mimpi-mimpi gurun.
Kau cuba melupakan
ia selalu menyisip seperti hama
Kini dalam igau malam atau siang
kau berkata selamat tinggal
Kau musafir di persimpangan
Tuhan adalah kompas
dan kau siap pada segala kemungkinan.
*ITBM Jun 2015
No comments:
Post a Comment