Sunday 8 June 2014

Semangat Ramadan Lebur Di dalam Sukma*

Aku menunggu di pintu Ramadan Al Mubarak
bukan kerana aku tak berdoa sebelum ini
atau tak pernah sujud kepada-Mu
tapi, kedatanganmu menggenapkan harapan

Aku merindukanmu seperti para mutaki
di zaman permulaan dan kini
aku berada di penghujung
Ini aku datang, sekujur tubuh
denyut jantung masih teratur
aku masih bisa berlari walaupun tak
sepantas kijang di tanah lembah.

Sebatang pohon rendang di halaman sukma
daunnya lebar dan di situ ada sebatang sungai
yang jernih, aku mandi sepuas-puasnya.

Ramadan, biar Ramadan menyerap
ke dalam sukma, dari sana ia mengalir
ke dalam urat-urat serambi sampai ke ubun-ubun.

Aku bukan tetamu yang jarang-jarang pulang
aku telah merendahkan sayap ini
Lihatlah, samawimu ada sarang madu
dan menitis sepanjang waktu
lalu madu ini mengalir menjadi sungai
semua orang pun dapat menikmatinya.

Kini aku terserap pula seperti madu
menitis dan mengalir.

No comments:

Post a Comment