Tuesday 24 June 2014

Menjelang Awal Ramadan

Bumiku biar kau dingin sepanjang bulan Ramadan
bersih dari bau mayat dalam udaramu
mesjid-mesjidmu aman dari penceroboh
bom grenade dan pelepasan dendam
kemarahanmu terperosok hanggus
di lahar gunung berapi.

Di lautanmu deru gelombang kedamaian
di tanah benua kau tekun meraih purnama
di langitmu udara harum dari taman
di dalam sukmamu kau telah mengalahkan
nasf-i-amarah.

Tidakkah kau lihat wabak maut
telah memenuhi langitmu
tanah bumimu meraung kesakitan
berkurun-kurun
tapi, kau masih tak ingin berhenti
menzalimi saudaramu sendiri
malam makin panjang
cerminmu jatuh pecah seribu
kau tidur seakan esok tak akan datang.

Adakah oasis pelepas dahaga
di tanah gurun
semakin hari kata-katamu
kehilangan taji
mereka mulai mempersenda
bulan dan bintang.

Kesabaran gunungmu
teruji
tiap keputusan  dan hukuman
adalah hikmah
Kemenangan rohani ummah yang satu
supaya kau tak akan kalah ke sekian kali.

Kalau kau tak ingin memadamkan
api sengketa ini
sepanjang kurun
dendamnya tak akan hapus
maut menjulurkan lidahnya
mengubah siang menjadi malam
dan malam memanjang ke dalam siang.






No comments:

Post a Comment