Monday 9 June 2014

Beduk Ramadan*(UB)(Terbit)

Ayuh pukul beduk biar dapat didengar
oleh sukmamu di hujung tanjung ataupun di tanah benua.

Aku merindukan alunan rentakmu
di pergunungan yang berkabus
di lembah hijau tropik dan langit senjamu
yang sirkah.

Aku mengenang seorang teman
pemuda desa pemukul beduk
dari perlahan dipercepatkan tempoh
gemanya jauh ke dalam sukma
dan mencercah samawi.

Ayuh pukul bedukmu
kirimkan kerinduanmu
Menjelang takbir pertama bulan Ramadan
Kekasih, aku telah melihat anak bulan
dalam sukmamu dan di langit
para perindu puas, isyarat itu
perlumbaan kudus meraih kemenangan rohani.

Ya Rabbi, bukankah ini tradisi para anbiyya
mengerjakan puasa dan menaklukinya
wajah tersenyum lalu mengucapkan alhamdulillah.
Aku tanah rapuh sekalipun begitu
aku ingin menjalani malam-malam Ramadan
dengan kepala dan sukma menunduk.

*Tersiar Di Utusan Borneo 15 Jun 2014

No comments:

Post a Comment