Saturday 15 August 2015

Memaknakan Kemerdekaan*(Merdeka) (HE)

1. Memaknakan Kemerdekaan*

Aku cinta padamu Tanah Kelahiran, Tanah Leluhur
kau pun cinta pada tanah kelahiran ini
ketika kau jauh di pojok penjuru bumi
lahirlah kerinduan dan cinta mendesak dalam kalbu
ini adalah semangat bangsa dan mengenangkanmu
dalam semangat Kemerdekaan!
Memaknakan kegemilanganmu menyanyikan lagu
sambil membosongkan dada dengan mata berkilat
memandang benderamu berkibar di langit merdeka
melihat masa depan dan  ketahanan bangsamu
kehijauan rimba-raya tunjangmu sampai ke pusar bumi.
Aku menyedut udara khatulistiwa di Tanah Merdeka
sejak silam kemakmuranmu mengundang tamu jauh
Ibn Batuta datang dengan catatan  menyelusuri selat Melaka
Laksamana Cheng Ho menguatkan bukti tamadun bangsamu.

Aku cinta padamu Tanah Kelahiran, Tanah Ibunda,
Kemerdekaan ini atas kesedaran dan pengorbanan ratusan tahun
penjajah bangsa pulang membawa khazanah cerita sendiri
Kemerdekaan bangsa tak akan bisa dikalahkan dalam takaran waktu.
Malaysia!
namamu kupanggil dalam doa-doa kudus malam tawajuh
perlindungan samawi kekal dan abadi di bumi merdeka
rahmat langit turun telah mengikat kesatuan bangsa ini.
Selangkah demi selangkah aku menerpa ke garis depan
bahasa Melayu hidup abadi menjadi bahasa ilmu dan kreatif
inspirasi dan firasatnya datang dari jiwa bangsa yang besar.
Jiwa kemerdekaan ini mengalir dalam darah anak-anak bangsa
Tamanmu  tumbuh harum, indah dan berwarna-warni
lautmu selalu tenang mengirimkan angin baik dari samawi.
Kepulauan dan tanah leluhurmu, anugerah  dan menawan pencinta
Malaysia, Tanah Airku.
Tanah leluhur, Tanah Kelahiran, aku memaknakan kemerdekaan ini
pasangan burung dari rimba jati melingkari langitmu, memeriahkan
tiap sungai yang mengalir di bumimu seperti doa-doa yang tak putus.
Kita mengucapkan cinta pada semua, tiada dendam yang tersirat.
Di bumi leluhur ini kau berbaring dan membuahkan mimpi
kemerdekaan ini, doa-doa terkabul dan perjuangan yang insaf.
Ini adalah amanat bangsa, kemerdekaan dan kedaulatan bangsa
dan doa-doa anak merdeka mengalir sampai kiamat.
Aku memaknakan kemerdekaan ini
Dengan kuntum-kuntum doa yang terpacak di dada pertiwi
perjuangan dan pengorbanan ini tak akan berhenti

tapi, terus mengalir dalam jiwa dari zaman ke zaman.

*Tersiar di Harian Ekspress 18 September 2016





















No comments:

Post a Comment