Sunday 9 August 2015

Kau Belum Tiba (Cemar)

Air bergulung datang melimpah jauh
turun menerja tanah di kedua tebing
matamu hanya bisa memandang saja
dengan berat menerima kekalahan ini.

Hujan masih turun di pergunungan
kekuatan air masih belum menurun
bumimu basah-kuyup semalaman
ada suara merintih di tebing sungai.

Amarahmu seperti belum berhenti
menyapu habis yang menghandang
kau mencari suaka dalam negerimu
jeritanmu terkandas di kerongkongan.

Di sebalik tanah halamanmu runtuh
jembatan terpotong dua digolong air
jalan ke desa telah terputus semalam
kau diselimuti udara dingin menusuk.

Aku masih menunggu di simpang dua
di pinggir desa menunggu kau datang
dewan serbaguna ini pun mulai ramai
tapi, kau belum tiba sejak semalam.








No comments:

Post a Comment