Saturday 29 August 2015

Deklamator Puisi Merdeka* (Kemerdekaan)

Namamu telah dipanggil datang naik ke atas pentas
melangkah dengan dastar segak penampilan tradisi
malam panas khatulstiwa berkumpul para deklamator
bintang-bintang berserakan bulan membawa pesan.

Kaulafazkan bait-bait puisimu gaya seorang pendekar
kata-kata berhamburan seperti lembing dan bujak
penonton telah terangsang dan menunggu asyik
mulut ternganga mata terpaku pada sang deklamator.

Tangan deklamator terangkat ke atas dan mengayakan
suaranya turun naik penekanannya segaja dibesarkan
darahnya bergemuruh dan sukmanya tercabar
lebihkan ayat-ayat retorika demi menghilangkan bosan.

Kegilaan penonton makin hebat dan jiwanya merontah
malam berkeringat mulut penonton bercelaru tak puas
puisi merdeka telah menambat jiwa penonton
ketika meninggalkan pentas penonton masih bertepuk.

*Dikirim kepada Daily Express 26 March 2016

No comments:

Post a Comment